Neutron Yogyakarta

PSIM Tunggu Jadwal Piala Indonesia

Konsentrasi Terbagi dengan Persiapan Liga 2
PSIM Tunggu Jadwal Piala Indonesia
Bima Sinung Widagdo.(ISTIMEWA)

JOGJA, Koran Magelang – PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia akan merealisasikan Piala Indonesia pada 2022 ini.Turnamen Piala Indonesia 2022/23 resmi akan digelar setelah sempat absen selama tiga tahun. Namun belum diketahui pasti kapan tepatnya ajang yang mempertemukan klub dari ketiga kasta sepak bola nasional yakni Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 tersebut dimulai. PSSI, baru berencana menggelar Piala Indonesia 2022 pada Agustus mendatang.

PSIM Jogja, sebagai salah satu klub Liga 2 menunggu kepastiannya. Manajemen tim berjuluk Laskar Mataram itu, bahkan belum menerima kabar kejelasannya. “Kami masih menunggu informasi yang lebih terperinci mengenai Piala Indonesia dari federasi, karena belum pernah dilakukan pembahasan sebelumnya mengenai Piala Indonesia ini,” ujar CEO PSIM Jogja Bima Sinung Widagdo, Minggu (3/7).

Jika berjalan sesuai dengan rencana, Piala Indonesia akan dimulai pada Agustus 2022 hingga Maret 2023. Di sisi lain, kabar sepak mula atau kick off Liga 2 akan digelar pada bulan yang sama. Hal itu akan membuat konsentrasi persiapan Laskar Mataram terbagi dua di awal musim.

Di sisi lain, Bima menyambut positif rencana kembali digulirkannya Piala Indonesia 2022/23. Sebab, Piala Indonesia merupakan ajang kompetisi yang memberikan kesempatan untuk klub-klub yang berada di kasta yang berbeda untuk saling berkompetisi dan semakin banyak ajang kompetisi resmi di persepakbolaan nasional. “Harapannya akan mampu meningkatkan kualitas persepakbolaan nasional,” kata mantan CEO Sulut United itu.

Pada gelaran Piala Indonesia terakhir di musim 2018/19 lalu, langkah PSIM Jogja harus terhenti di babak 64 besar setelah dikalahkan oleh PS Tira dengan skor 0-2. Laskar Mataram sendiri berhasil lolos ke fase 64 besar setelah di babak 128 besar berhasil menyingkirkan Persitema Temanggung dengan skor 2-0.

Piala Indonesia 2022/23 akan diikuti oleh 64 klub, dengan rincian 18 klub Liga 1, 28 klub liga 2, dan 18 klub Liga 3. Sebelumnya, Piala Indonesia juga pernah terhenti lebih dari lima tahun dan kembali digelar pada musim 2018/19, dengan PSM Makassar yang menjadi kampiun.

Saat ini, skuad PSIM Jogja sedang menjalani training center di Jabodetabek. Mereka menjalani serangkaian uji coba dengan sejumlah tim.Pada uji coba pertama Jumat (1/7), PSIM Jogja menyerah 0-2 dari Persiba Balikpapan pada laga uji coba di Lapangan Pancoran Soccer Field, Jakarta. Ini merupakan kekalahan perdana skuad besutan Imran Nahumarury di pramusim. Sebelumnya, Hapidin cs sukses mengatasi perlawanan tim Porda Kulon Progo, Porda Bantul, dan Porda Kota Jogja.

Meski mengalami kekalahan, pelatih PSIM Jogja, Imran Nahumarury, menilai jika poin dari laga uji coba ini adalah bagaimana timnya bisa beradaptasi dengan lapangan dan mengatasi tekanan dengan bermain di luar kandang. “Di laga ini kita bagus dalam penguasaan bola, peluang banyak tapi tidak bisa mencetak gol. Lalu masalah wasit, ini akan bagus karena besok di pertandingan resmi, situasi seperti ini bisa terjadi. Para pemain harus belajar jika di pertandingan nanti, kita tidak selalu diuntungkan wasit. Saya juga akan perbaiki tim ini, khususnya finishing dan lini pertahanan,” ujar pelatih 43 tahun tersebut ketika dihubungi Radar Jogja.

Lebih lanjut, Imran menyebut bahwa anak asuhnya sudah mengalami peningkatan dari segi fisik dan taktikal selama pramusim. “Fisik para pemain sudah ada kemajuan, tapi belum 100 persen. Para pemain juga sudah memahami taktik yang saya inginkan, baik dari bagaimana cara bertahan maupun menyerang,” tuturnya. “Namun masih perlu diperbaiki lagi soal bagaimana tetap fokus dan menjaga konsentrasi sepanjang laga,” tambah pelatih asal Tulehu, Maluku tersebut.
Manajer PSIM Jogja Farabi Firdausy, mengungkapkan pertandingan uji coba PSIM selanjutnya digelar hari ini menghadapi Bekasi FC. (cr5/din/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)