Neutron Yogyakarta

Lebih dari Sekadar Friendly Match

Ke Surabaya, PSIM Jogja Bawa 26 Pemain
Lebih dari Sekadar Friendly Match

JOGJA –  PSIM Jogja akan melakoni laga uji coba kontra tuan rumah Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (17/7) besok. PSIM Jogja membawa 26 pemain dan bertolak ke Surabaya Jumat(15/7). Meskipun hanya bertajuk laga persabatan, pertemuan kedua tim ini sarat gengsi karena  membawa misi masing-masing. Laga sarat gengsi karena membawa nama besar klub, meskipun saat ini kedua tim  berada di kasta berbeda.

Bajul Ijo-julukan Persebaya Surabaya menjadikan laga ini untuk launching tim sekaligus ingin membuktikan kesiapan tim melakoni kompetisi Liga 1 yang segera mentas mulai 23 Juli mendatang. Tampil di kandang sendiri, tim asuhan Aji Santoso dipastikan akan bermain maksimal sekaligus menunjukkan kualitas tim yang pantas dipuja oleh Bonekmania- sebutan suporter Persebaya Surabaya.

Bagi Laskar Mataram- julukan PSIM Jogja, laga ini juga tak kalah penting. Tim asuhan Imran Nahumarury ini juga tengah menyiapkan diri untuk melakoni Liga 2. Laga ini dianggap penting untuk membuktikan hasil latihan intensif yang diprogramkan pelatih asal Tulehu Maluku itu selama ini. Terlebih di pertandingan sebelumnya dalam laga uji coba di Jabodetabek, Aditya Putra Dewa dkk mendapatkan hasil yang kurang memuaskan.

Pelatih fisik PSIM Jogja Sansan Susanpur mengabarkan, para penggawa Laskar Mataram sangat siap  dan antusias menyambut laga persahabatan dengan Persebaya ini. Kondisi  semua pemain dalam kondisi 100 persen sangat siap. Tim pelatih akan membawa 26 pemain, terkecuali Ilham Syafri Noer yang saat ini masih dalam masa pemulihan cedera. Sansan menyebutm semua penggawa dibawa dengan alasan  saat ini masih dalam masa pre-session bukan kompetisi. Jadi semua pemain punya hak dan  akan dikondisikan fisik mereka secara maksimal baik yang nanti main maupun tidak.

Diakuinya,  secara fisik mereka hampir 90 persen, memang belum maksimal. Tapi kalau dari kacamata pelatih, mereka sangat luar biasa progresnya baik dari stamina, daya tahan, maupun agility.  Tinggal dimatangkan di performance. Mantan pelatih fisik Timnas U-16 ini juga menambahkan jika selama satu bulan lebih menjalani sesi latihan, seluruh pemain PSIM Jogja telah mengalami progres dari berbagai aspek.”Mudah-mudahan kita bisa maksimal di pertandingan lawan Persebaya, karena meskipun hanya  laga uji tanding, launching, tapi kita tetap ingin memberikan yang terbaik,” papar Sansan.

Manajer Tim PSIM Jogja, Farabi Firdausy, menyampaikan jika Jodi Kustiawan dan kawan-kawan akan bertolak ke Surabaya melalui jalur darat, H-2 sebelum pertandingan. Dia berharap pertandingan ini dapat dimaksimalkan dengan baik oleh kedua tim. “Kami sangat berterima kasih kepada Persebaya,” ujar Farabi.

Imran Nahumarury mengatakan, meskipun berstatus laga uji tanding, dia akan menyiapkan tim sebaik mungkin. Karena itu, dia akan menjadikan laga ini untuk mematangkan tactical tim sebagai persiapan menghadapi kompetisi Liga 2 mendatang.(cr5/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version