Neutron Yogyakarta

Atmosfer GBT Tingkatkan Mental Pemain

Skuad Laskar Mataram Diliburkan Dua Hari usai Hadapi Persebaya
Atmosfer GBT Tingkatkan Mental Pemain

JOGJA – Skuad Laskar Mataram- julukan PSIM Jogja akan diliburkan sesaat usai melakoni laga persahabatan menghadapi Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (17/7). Dalam laga sekaligus launching tim Persebaya Surabaya itu, PSIM Jogja kalah 0-1.”Ya, sekembalinya ke Jogja kami memberi libur antara satu sampai dua hari. Setelah itu lanjut latihan lagi,” jelas Manajer PSIM Jogja Farabi Firdausy saat dihubungi Radar Jogja, Senin (18/7).

Ya, skuad PSIM Jogja akan kembali fokus menyiapkan diri jelang berlaga di Liga 2. Kapten tim PSIM Jogja Jodi Kustiawan mengungkapkan, seluruh pemain PSIM mendapatkan pelajaran yang berharga di laga tersebut. Ia menyebut bahwa atmosfer pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo sangat luar biasa. Pengalaman tersebut sangat baik untuk meningkatkan mental pemain. Jodi pun yakin jika atmosfer serupa juga akan tersaji ketika PSIM mengarungi Liga 2 2022.

Menurutnya, para pemain PSIM Jogja sangat beruntung mendapat kesempatan bermain di Gelora Bung Tomo dengan kehadiran puluhan ribu suporter. Atmosfer seperti di GBT ke depan akan mereka dapatkan saat melakoni laga tandang. Mereka mendapatkan tekanan dari tuan rumah. Pemain 30 tahun itu menyebut, ini sangat penting bagi pemain ke depan. “Semoga semakin memotivasi kami agar lebih baik lagi dan siap untuk berlaga di Liga 2,” tegasnya.

Meski mengalami kekalahan, pelatih PSIM Jogja Imran Nahumarury mengatakan anak asuhnya mendapatkan pengalaman berharga dari laga uji tanding tersebut. Secara hasil timnya kalah. Tapi baginya yang paling penting adalah bagaimana pelajaran yang sangat berharga untuk mempersiapkan tim ini ke depan.”Tekanan tidak hanya dari suporter tapi bagaimana tekanan dalam permainan,” kata pelatih asal Tulehu, Maluku itu.(cr5/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)