Neutron Yogyakarta

Berikan Dukungan Semangat dan Motivasi

Pengurus NPC DIJ Tinjau Paralimpian jelang APG XI, di Solo
Berikan Dukungan Semangat dan Motivasi

JOGJA – Sejumlah pengurus National Paralympic Committee (NPC) Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) melakukan monitoring pada paralimpian yang tengah melakukan persiapan menjelang ASEAN Para Games (APG) XI Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (20/7) lalu. Selain monitoring dan melihat langsung latihan, mereka secara khusus memberikan suntikan semangat dan motivasi kepada anggota paralimpian dari DIJ yang akan berlaga di APG XI pada 30 Juli hingga 6 Agustus mendatang.

Ketua Umum NPC DIJ Hariyanto mengatakan monitoring kepada paralimpian DIJ yang ikut dalam program pelatnas APG di Solo adalah upayanya untuk mendukung seluruh atletnya untuk bisa meraih hasil maksimal dalam ajang nanti.

Hariyanto meminta kepada semua paralimpian asal DIJ untuk fokus menyiapkan diri mengingat ajang APG akan digelar beberapa hari lagi. Dia berharap semua paralimpian di Pelatnas bisa berlatih maksimal agar pada saatnya nanti bertanding sebaik-baiknya. “Persiapan untuk APG ini juga sudah dilakukan cukup  panjang. Jadi kami yakin mereka sudah semakin siap,” tegasnya.

Ia menginginkan agar semua atlet turut andil mengharumkan nama baik Indonesia, maupun secara khusus nama Jogjakarta. NPC DIJ juga mendorong semua paralimpian untuk memberikan prestasi terbaiknya bagi Indonesia.

Selain itu, NPC DIJ meminta semua paralimpian untuk bisa menjaga kesehatan hingga APG digelar nanti. Karena masih ada tahapan pemeriksaan terkait Covid-19. Diharapkan jangan sampai mereka nanti akhirnya tidak bisa turun bertanding karena Covid-19.

Tuwariyah, salah satu paralimpian DIJ yang akan turun di cabang olahraga para panahan menargetkan medali emas pada ajang APG mendatang. Sebelum berlaga di babak utama, dia akan turun di babak kualifikasi terlebih dahulu untuk menentukan total skor agar dapat melaju di nomor double dan perorangan compound. “Untuk masyarakat Jogja saya mohon doa restunya. Semoga semua berjalan lancar dan bisa meraih target medali sesuai yang diinginkan,” katanya.

Pada ajang APG XI 2022 mendatang, paralimpian asal DIJ yang akan ambil bagian antara lain Yulianto dan Danu Kuswantoro (para bola basket), Gayuh Satriyo (para catur), Kevin  Sanjaya, Nurdin, Ndaru Padma Putri, dan Daryoko (tenis kursi roda), Andi Santoso dan Nurfendi (goalball), Dwi Hajiyanto, Sunarto (para tenis meja), Qonitah dan Arya Sadewa (para badminton), Tuwariyah (para panahan), dan Sudartatik (bola voli duduk). Serta dua pelatih, yaitu Imam Kunantoro (para badminton) dan Ninik Umardyani (para panahan).

Selain nama-nama tersebut, terdapat pula satu atlet di ajang Pelatnas yang tidak diikutsertakan ke ajang APG karena dipersiapkan untuk mengikuti Asian Para Games di Hangzhou, Tiongkok, yakni atas nama Heni yang turun di cabor lawnball.(cr5/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)