SLEMAN – Panitia pelaksana (Panpel), manajemen, dan perwakilan suporter PSS Sleman dan PSIM Jogja menyatakan sikap untuk menjaga kondusivitas dan meminimalisasi gesekan dalam kompetisi Liga I yang akan dimulai 23 Juli dan Liga 2 akhir Agustus mendatang. Komitmen itu mereka sampaikan dalam pertemuan di Markas Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ), Kamis (21/7).
“Kami perwakilan dari Panpel, manager dan suporter komitmen bersinergi dengan kepolisian memastikan semua berjalan kondusif. Apapun yang berkaitan dengan kegiatan ini kami bertanggung jawab,” tegas Ketua Panpel PSIM Jogja Wendy Umar Senoaji mewakili elemen PSIM Jogja dan PSS Sleman.
Ada empat hal yang disepakati. Pihaknya akan menjunjung tinggi sportivitas. Memelihara situasi, mengendalikan pengurus, pemain dan massa suporter agar tetap mendukung terselenggaranya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia 2022. Selanjutnya, melaksanakan koordinasi bersama manager klub, suporter, aparat keamanan demi kelancaran pertandingan.
Suporter sepak bola di wilayah DIJ juga berjanji akan mentaati lalu lintas pada saat pemberangkatan suporter menuju stadion maupin saat kembali. Tidak membawa minuman keras dan senjata tajam. Mengutamakan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan. Tidak mengganggu jalannya pertandingan. Tidak melakukan tindakan intimidasi dan provokasi dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum. “Manajer klup, panpel, ketua suporter bertanggung jawab atas perilaku pemain, ofisial, personel dan penonton,” bebernya.
Syarat lain juga harus ditaati, di antaranya wajib booster dan menjaga protokol kesehatan, di tengah kenaikan angka kasus Covid-19 di DIJ. Bilamana ada kerusakan yang dilakukan massa, pihaknya sanggup menggantikan kerugian tersebut. “Kami sangat mengecam tindakan anarkis di luar dan di dalam stadion. Kami akan mematuhi perundang-undangan dan hukum yang berlaku, dan siap mentaati ketentuan-ketentuan lain,” jabarnya.
Wakil Kepala Polda DIJ Brigjen Pol R Slamet Santoso mengapresiasi dan menyetujui pernyataan sikap ini.
Slamet meminta, pernyataan sikap ini dapat dibuktikan secara nyata. Tidak hanya wacana. Tentunya, pihaknya juga akan menerjunkan personel untuk mengamankan kegiatan ini. “Kami akan terjunkan sekitar 300 personel untuk pengamanan lalu lintas dan sekitar Stadion Maguwoharjo dan lainnya,” tandasnya. (mel/din)