JOGJA – Kiprah paralimpian asal Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) di ajang ASEAN Para Games (APG) XI Solo 2022 mulai menunjukkan prestasi. Di hari ketiga, mereka berhasil menyumbangkan satu perak dari cabang olahraga para tenis meje beregu dan satu perunggu dari basket 3×3 kursi roda bagi kontingen Indonesia.
Paralimpian DIJ yang sukses menyumbangkan medali perak yakni Sunarto. Turun di nomor beregu putra kelas TT 5, Sunarto bersama Tatok Hardiyanto dan Barce Eynstend Layaba harus puas dengan medali perak usai kalah dari Thailand pada pertandingan yang digelar di Solo Techno Park, Senin (1/8). Pertandingan yang menggunakan sistem roundrobin dan diikuti tiga negara, yakni Indonesia, Thailand dan Vietnam, Indonesia harus rela mendapat medali perak.”Masih ada nomor perorangan, semoga bisa meraih hasil terbaik,” tekad Sunarto.
Danu Kuswantoro mempersembahkan medali perunggu bagi Indonesia bersama rekan-rekannya, berhasil menang 9-5 atas tim Kamboja yang digelar di GOR Sritex Arena, Solo, Minggu (31/7).
Danu mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas raihan ini. Meski, dia sedikit kecewa karena seluruh tim berharap bisa masuk ke babak final. Namun, mereka harus menelan kekalahan di babak sebelumnya.“Karena kami kalah pengalaman. Permainan sebenarnya imbang.Tapi kami puas dengan pencapaian ini, bangga,” ujarnya.
Danu mengatakan ia dan rekan-rekannya masih akan tampil untuk nomor 5×5. Mereka masih akan bertemu dengan Thailand, Filipina, dan Kamboja untuk bersaing memperebutkan medali.“Akan lakukan evaluasi juga karena ada perbedaan antara tiga orang di lapangan sama lima orang. Itu lebih butuh komunikasi, kita saling support. Semoga bisa lebih baik, yang pertama langsung ketemu Thailand,” katanya.
Sementara itu di laga final para basket 3×3, Thailand berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Filipina dengan skor 21-12. Di kategori putri, medali emas diraih oleh Kamboja yang menang atas Thailand dengan skor tipis 7-5 dan medali perunggu diraih oleh Laos yang menang telak 4-0 atas Filipina.
Pada ajang APG kali ini, Danu mengatakan, untuk tim Indonesia berkekuatan 10 paralimpian. Ada lima paralimpian yang harus turun di dua nomor berbeda, yakni para basket 5×5 dan para basket 3×3. “Saya masuk di antara kelima paralimpian yang harus bertanding di dua nomor tersebut. Sedangkan Yulianto hanya akan turun di nomor para basket 5×5,” terang atlet asal Semanu, Gunungkidul itu. (cr5/din)