Neutron Yogyakarta

Bangkitkan Gairah Sepak Bola Putri di Sleman

Bangkitkan Gairah Sepak Bola Putri di Sleman

SLEMAN– Komunitas Instruktur Senam Sleman (KISS) bekerjasama dengan Dinas Pemuda Olahraga Kabupaten Sleman menggelar turnamen sepak bola bertitel Woman Fun Football di Lapangan Pemkab Sleman. Kegiatan ini bertujuan menggairahkan kembali olahraga sepak bola di kalangan perempuan. Secara khusus menyemarakkan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Ketua Panitia Turnamen Woman Fun Football sekaligus Ketua KISS, Dwi Susilawati menyampaikan, turnamen ini akan berlangsung pada 8-13 Agustus  dan diikuti 20 tim. Sebenarnya, lebih dari 20 tim yang mendaftar. Namun karena ini ajang ini baru kali pertama diadakan, panitia membatasi sebanyak 20 tim.

Kegiatan ini dilatarbelakangi karena ajang turnamen sepak bola wanita di Sleman jarang diadakan. “Alhamdulillah kegiatan ini juga didukung Askab PSSI Sleman,’’jelasnya.

Tim yang ikut ambil bagian dalam turnamen ini berasal dari seluruh kapanewon di Sleman dan semuanya level pemula. Nah, dari pemain pemula ini nanti akan dipilih agar bisa ikut klub. Khususnya yang ada di Sleman

Perempuan yang akrab disapa Susi itu menambahkan, jika tahun ini sukses, ia berharap agar tahun depan bisa digelar lagi dengan peserta lebih banyak. Diharapkan dengan kegiatan ini akan semakin banyak pemain yang muncul.”Semoga mendapat dukungan untuk diadakan kompetisi-kompetisi,’’ ujarnya.

Salah satu pemain dari tim Mbokde, Pinasty Dwi Astuty mengungkapkan, sebenarnya dirinya tidak memiliki basic sepak bola. Dari dulu menekuni cabor beda-beda. SD bulutangkis, SMP basket, SMA korfball.Namun dalam pertandingan fase grup antara timnya melawan tim Bunda AM-Tri, ia tampil menyita perhatian. Tim Mbokde menang empat gol tanpa balas dengan empat gol kemenangan timnya diborong oleh Pipin, sapaan Pinasty. Ia juga berharap agar sepak bola putri menjadi prioritas dan semakin maju.”Setara dengan sepak bola putra,’’harapnya. (cr5/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version