Neutron Yogyakarta

Kecewa, Pendeman PSIM: Piye Maine Kok koyo Ngene

Kecewa, Pendeman PSIM: Piye Maine Kok koyo Ngene
Pemain PSIM, Johan Yoga Utama (biru) dihadang memain Nusantara United saat laga persahabatan di Stadion Mandala Krida Jogja, Minggu (14/8). Laga persahabatan dalam rangka launching tim itu berakir sama kuat 0-0 (Foto: Elang Kharisma Dewangga).

JOGJA – Dua tahun tak bisa menonton pertandingan sepak bola langsung ke stadion, Brajamusti dan Maident akhirnya kembali ke Mandala Krida. Sayang dukungan langsung mereka tak diimbangi dengan permainan impresif PSIM Jogja. Tak ayal di akhir laga banyak yang mencemooh permainan PSIM. Di antaranya dengan menyanyikan lagu dengan lirik, “Piye,piye, piye maine kok koyo ngene.”

Performa kurang meyakinkan disuguhkan PSIM Jogja saat melakoni uji tanding kontra Nusantara United FC di Stadion Mandala Krida, kemarin (14/8). Padahal, laga ini penting sebagai persiapan Laskar Mataram mengarungi Liga 2 musim 2022/2023 yang segera bergulir. Terlebih mereka menargetkan lolos ke Liga 1 musim depan.

Di laga yang digelar usai launching team, sekaligus jersey ini, PSIM Jogja yang dilatih Imran Nahumarury hanya bermain imbang 0-0. Dua kelompok supporter setianya, Brajamusti dan The Maident turut hadir dalam laga ini.

Pelatih PSIM Jogja Imran Nahumarury mengakui, hasil kurang bagus ini sebagai pelajaran berharga. Dia juga meminta maaf kepada para suporter karena tim asuhannya tidak bisa meraih kemenangan.

Menurutnya, hal ini menjadi pelajaran bagus bagi timnya untuk mengarungi kompetisi Liga 2 nanti. “Saya butuh tantangan seperti ini,” ucapnya dalam sesi jumpa pers usai laga.

Pelatih asal Tulehu, Maluku itu menegaskan segera melakukan evaluasi pada anak asuhnya. Ia mengakui bahwa tim pelatih sudah mengasah dan melakukan perbaikan di aspek attack, defence, dan transisi. “Tapi memang hari ini itu tidak berjalan. Yang pasti kita akan ada banyak evaluasi, terutama bagaimana cara mencetak gol,” tegas juru taktik 43 tahun itu.

Kapten tim PSIM Jogja, Aditya Putra Dewa juga mengakui bahwa timnya kurang beruntung. Ia mengaskan dan berjanji akan memperbaiki semuanya. “Semoga ke depan kita lebih baik lagi,”ujarnya.

Sebelumnya, CEO PSIM Jogja Bima Sinung Widagdo mengatakan tagline yang diusung musim ini berbeda dengan musim lalu. Setelah musim lalu Nyawiji Dadi Siji, saat ini Laskar Mataram memilih tagar YAK1N dengan harapan bisa memenuhi target menembus Liga 1. “Tagline ini kita usung dengan angka ‘1’ di bagian huruf ‘I’ karena sesuai dengan keyakinan dan keinginan kita untuk promosi ke Liga 1 musim ini. Selain itu tagline ini selaras dengan anthem PSIM, Aku Yakin Dengan Kamu,” kata Bima.

Selain laga uji coba ini, acara peluncuran tim berjuluk Laskar Mataram ini juga dimeriahkan penampilan grup band The Rain. Kehadiran mereka selain menambah kemeriahan acara sekaligus mengobati kerinduan penikmat musik kepada grup legendaris ini.(cr5/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)