Neutron Yogyakarta
PSIM Jogja Ziarah ke Makam Raja-Raja Mataram

Jaga Tradisi Tim sebelum Kompetisi

Jaga Tradisi Tim sebelum Kompetisi

BANTUL, – Sebelum mentas di kompetisi Liga 2 musim 2022/2023, skuad PSIM Jogja melaksanakan ziarah ke makam Raja-Raja Mataram, yang terletak di Kotagede maupun Imogiri, pada Kamis (18/8). Kegiatan ziarah ini rutin dilakukan oleh Laskar Mataram – julukan PSIM Jogja menjelang bergulirnya kompetisi Liga Indonesia.

Rombongan tim PSIM Jogja bertolak dari Wisma PSIM, Baciro sekitar pukul 14.45 siang menuju kompleks Raja-raja Mataram di Kotagede. Setelah dari Kotagede, rombongan Laskar Mataram kemudian melanjutkan ziarah ke komplek Raja-Raja Mataram di Imogiri pada malam hari.

Kegiatan ziarah ke makam Raja-raja Mataram di Kotagede dan Imogiri memang sudah menjadi sebuah tradisi yang selalu dilaksanakan oleh Laskar Mataramsebelum memulai kiprahnya di kompetisi Liga Indonesia sejak puluhan tahun silam. “Diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa PSIM merupakan tim besar yang memperhatikan nilai-nilai tradisi yang luhur. Harapannya juga akan menambah kecintaan seluruh anggota tim kepada PSIM serta menambah semangat dan motivasi bagi tim untuk mencapai kejayaaan,” kata CEO PSIM Jogja, Bima Sinung Widagdo.

Pemain PSIM Jogja, Ghulam Fatkur Rahman mengaku senang bisa melaksanakan ziarah ke makam Raja-raja Mataram secara langsung.”Alhamdulillah senang bisa sowan ziarah ke makam Raja-raja Mataram. Soalnya saat pertama saya di Jogja, saya juga cari tahu sejarah tentang Mataram dan Alhamdulillah kesampaian juga untuk ziarah ke makam Raja-raja Mataram secara langsung,” ucap Ghulam.

Ia mengatakan bahwa ketika di lokasi makam, ia juga mendapat penjelasan dari Abdi Dalem terkait Mataram Islam dan Raja-Raja Mataram. “Yang paling berkesan buat saya adalah ketika saya memakai sorjan, jarik,dan blangkon,” ucap pemain asal Malang itu. (cr5/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version