Neutron Yogyakarta
Usai Menonton Laga        Melawan Persebaya

Terjadi Lagi, Suporter PSS Sleman Tewas Dikeroyok

Terjadi Lagi, Suporter PSS Sleman Tewas Dikeroyok

SLEMAN – Kabar duka kembali datang dari klub sepak bola PSS Sleman. Seorang suporternya bernama Aditya Eka Putranda, 18, meninggal dunia Minggu dini hari (28/8) pukul 02.00, usai menonton pertandingan PSS Sleman melawan Persebaya di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai membenarkan adanya peristiwa ini. Dikatakan, Aditya mendapat serangan dari orang-orang tidak dikenal usai menonton pertandingan. Waktunya sekitar pukul 22.30. Korban hendak pulang ke rumahnya di Banyuraden, Gamping, Sleman, bersama teman-temannya.

“Tidak sendiri, ada temannya. Kemudian pas di perlintasan kereta api di daerah Mejing, Gamping, mereka berhenti. Tiba-tiba ada beberapa orang lantas melakukan pengeroyokan,” ujar perwira menengah ini saat dihubungi kemarin (28/8).

Aditya diketahui mengalami luka bekas senjata tajam. Sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong karena lukanya yang terlalu parah. “Tetapi untuk lukanya di mana saja, hasil autopsi tunggu besok. Mudah-mudahan besok (hari ini, Red) bisa kami rilis,” katanya.

Pihak Satreskrim Polres Sleman sendiri terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap peristiwa ini. Sejumlah orang ditangkap dan menjalani proses penyelidikan. Namun, ia belum bisa memastikan modus pengeroyokan apakah terkait sentimen antarsuporter.

“Beberapa orang mulai kami amankan. Ada pendalaman dari Reskrim peran si A apa, nantinya untuk membuat terang kejadian penganiayaan itu. Akan kami pastikan lagi apakah itu antarsuporter,”  tandas Imam Rifai.

Jenazah Aditya Eka Putranda telah dimakamkan kemarin (28/8) di pemakaman suci Banyuraden, Gamping, Sleman. Sejumlah suporter dan teman-teman korban berdatangan untuk takziah dengan mengenakan pakaian serba hitam. Lagu anthem PSS Sleman berjudul “Sampai Kau Bisa” pun mengiringi kepergian Aditya untuk selamanya. (lan/laz)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version