Neutron Yogyakarta

PSS Belum Terkalahkan di Kandang Lawan

PSS Belum Terkalahkan di Kandang Lawan

TANGERANG – PSS Sleman berhasil mencuri poin dalam lawatannya ke Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (4/9) malam. Super Elang Jawa menahan imbang tuan rumah Dewa United dengan skor kacamata alias tanpa gol. Hasil ini membuat tim asuhan Seto Nurdiyantara itu masih belum terkalahkan saat melakoni laga away.

Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantara mensyukuri satu poin yang didapat timnya. Menurutnya, sebiji poin kali ini sangat penting. “Walaupun mungkin sebenarnya ada keinginan yang berbeda, tapi kita harus belajar bersyukur dan juga belajar untuk lebih baik,” kata Seto.

Menurutnya, di laga tersebut kedua tim saling bermain terbuka dan saling serang. “Mudah-mudahan ini menjadikan sesuatu yang berbeda untuk ke depannya dari kami. Semoga apa yang menjadi kekurangan bisa kami perbaiki pelan-pelan,” tambahnya.

Seto meyakini hasil laga ini berkat keinginan dan kemauan pemain di tengah situasi kelelahan dan lapangan yang basah. “Saya pikir di babak pertama itu (lapangan basah) cukup mengganggu aliran bola. Di awal kami juga punya banyak peluang. Tapi apapun itu, mudah-mudahan menjadikan evaluasi semuanya untuk bagaimana ke depannya kita akan bermain,” ucap Seto.

Meski mendapat satu poin, Seto mendedikasikan laga ini kepada suporter PSS, terutama untuk suporter PSS yang meninggal beberapa waktu lalu. “Mudah-mudahan arwahnya diterima dan diampuni segala kesalahan dan dosanya. Harapan saya untuk suporter PSS, tetap dukung kami, mari kita sama menyelesaikan kompetisi ini sampai akhir,” ujar pelatih 48 tahun itu.

Pemain PSS Sleman, Irkham Zahrul Mila juga bersyukur atas poin yang berhasil didapat timnya dalam laga ini. “Kami syukuri satu poin ini, mungkin ini rejeki kami. Mungkin ini hasil yang terbaik buat kami,” kata Irkham. Menurutnya, PSS sebenarnya memiliki sejumlah peluang di babak pertama. Namun, tidak dapat mengkonversikannya menjadi gol.

Sementara itu, pelatih Dewa United, Nil Maizar menyebut bahwa hasil imbang tanpa gol ini bukanlah hal yang baik untuk timnya. Menurutnya, secara permainan Dewa United lebih menguasai jalannya laga, terutama di babak kedua. “Ada beberapa peluang yang tidak bisa direalisasi menjadi gol. Tapi itulah sepakbola. Tentu saya mengapresiasi pemain yang telah berjuang 90 menit,” tuturnya.

Ia berpandangan, di laga ini timnya belum dinaungi keberuntungan. “Kami menguasai pertandingan tapi tidak bisa menang. Semoga ke depannya kami bisa dapat keberuntungan dengan segala kompetensi yang kami miliki,” pungkas pelatih asal Payakumbuh, Sumatra Barat itu. (cr5)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version