BANTUL– Desakan agar Imran Nahumarury mundur dari kursi kepelatihan PSIM Jogja kembali disuarakan suporter, di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul Minggu malam (11/9). Mereka meneriakkan “Imran Out” usai laga PSIM Jogja kontra PSCS Cilacap yang berakhir imbang 1-1.
Tak hanya itu, kekecewaan belasan ribu suporter itu mereka luapkan dengan menggelar aksi di sekitar tribun utama SSA. Usai pertandingan, ratusan suporter PSIM memenuhi pintu masuk tribun VIP barat. Mereka mendesak manajemen klub untuk mencopot Imran dari jabatan pelatih kepala. Manajer PSIM Jogja Farabi Firdaussy akhirnya menemui para suporter. Ia mewakili manajemen klub meminta maaf atas hasil yang diperoleh PSIM. Namun, ia meminta para suporter untuk tidak menyalahkan para pemain. “Mohon jangan salahkan pemain, tetap dukung mereka. Tim pelatih sudah tahu konsekuensinya sesuai dengan hasil pertemuan kemarin,” ucap Farabi.
Ia menegaskan bahwa target promosi ke Liga 1 tetap menjadi tujuan PSIM. Selain itu dia berjanji bersama manajemen akan mengambil tindakan sesegera mungkin.
Ya, para suporter PSIM Jogja memang pantas kecewa dengan hasil laga tadi malam. Ekspektasi yang tinggi atas performa Laskar Mataram, justru sebaliknya. Dukungan belasan ribu suporter yang memadati SSA seolah tak ada efeknya terhadap penampilan Aditya Putra Dewa dkk ini.
Sebuah spanduk menggelitik terpasang di salah satu sudut SSA. Mirip iklan produk obat, spanduk itu bertuliskan Tolak Kalah dan Seri. Di atasnya tertulis Sido Munggah? Dan di bagian bawah Obat untuk Naik Kasta* Juara.
Hasil imbang ini menambah daftar panjang belum membaiknya performa Laskar Mataram, julukan PSIM Jogja. Sebelumnya, dari dua laga yang telah dilakoni, berakhir imbang. Saat menghadapi Persikab Bandung dan Nusantara United FC.
Tambahan satu angka ini membuat PSIM tak beranjak dari posisi enam klasemen sementara wilayah Tengah Liga 2 2022/2023 dengan tiga poin. Sementara PSCS tepat di bawah PSIM dengan dua poin.
Gol PSIM dicetak oleh Syarif Wijianto di menit 21. Berawal dari tendangan sepak pojok, yang kemudian memanfaatkan kemelut di depan gawang kiper PSCS, Anas Fitrianto. Sementara PSCS berhasil menyamakan kedudukan lewat gol yang diciptakan Mudasir melalui tendangan voli cantiknya di menit 90.
Imran Nahumarury menyebut, sejatinya taktiknya cukup berhasil di laga ini. Terutama di babak pertama. Di babak kedua sebenarnya kami tidak mengubah taktik, tetap berjalan dengan strategi yang sama. “Intinya, pemain sudah berjuang. Pemain sudah melakukan sesuatu yang maksimal,” kata Imran.
Ia meminta maaf kepada suporter karena tidak bisa memberikan tiga poin di laga ini. Imran mengaku siap untuk dievaluasi. Ia menyerahkan semua keputusan kepada manajemen. “Saya profesional. Saya kembalikan ke manajemen. Saya siap digantikan dan siap dievaluasi. Tidak ada masalah,” tegasnya.
Kapten PSIM Jogja Aditya Putra Dewa juga meminta maaf kepada suporter lantaran belum bisa memberikan kemenangan. Menurutnya, di babak kedua timnya bermain normal dan menerapkan taktik yang sama dengan babak pertama. “Cuma mungkin karena PSCS punya motivasi untuk menyamakan kedudukan. Ya inilah dramanya sepak bola. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, hasilnya harus kita terima,” ucap Dewa.
Pelatih PSCS Cilacap Hendri Susilo bersyukur atas hasil yang cukup baik dari pertandingan kali ini. Meski begitu, ada sejumlah catatan yang masih harus diperbaiki.(cr5/din)