Neutron Yogyakarta

Diharap Lahirkan Bibit Muda Bertalenta

Diharap Lahirkan Bibit Muda Bertalenta

MAGELANG – Sebanyak 415 atlet bulu tangkis muda dari berbagai daerah di Indonesia kembali unjuk gigi. Ini kali kedua kejuaraan bulu tangkis bergengsi digelar, untuk melahirkan bibit-bibit muda berprestasi Tanah Air. Kejuaraan ini diselenggarakan pada 12-17 September di GOR Djarum Kota Magelang dan diikuti seluruh atlet di Indonesia.

Ketua Panitia Pelaksana YUZU Isotonic Magelang Open (YIMO) 2022 Eddy Prayitno menuturkan, kejuaraan ini dapat menjadi sarana bagi para atlet untuk mengukur kemampuan. Serta menjadi tolok ukur maupun bahan evaluasi pembinaan yang telah dijalani oleh klub bulu tangkis yang menerjunkan atlet binaannya.

Dia berharap, para atlet muda dapat memanfaatkan ajang ini untuk mengukir prestasi sebaik-baiknya. Juga menjadi jembatan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. “Dan dapat menumbuhkan kepercayaan diri para atlet ketika mereka bisa menjadi juara di turnamen ini,” tuturnya usai pembukaan, Senin (12/9).

Kejuaraan ini mempertandingkan 11 kategori baik putra dan putri dari tiga kelompok usia, yakni U-11, U-13, dan U-15. Untuk kelompok pemula (U-15), akan mempertandingkan lima nomor yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Lalu, kelompok anak-anak (U-13) terbagi dalam empat nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri. Sedangkan kelompok usia dini (U-11) hanya memainkan nomor tunggal putra dan putri saja.

Kategori dan kelompok usia yang dipertandingkan kali ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini, pihaknya fokus untuk mempertandingkan kelompok umur dalam kategori pembinaan yang potensial yaitu, U-11, U-13 dan U-15. Beberapa klub besar pun turut ambil bagian dalam turnamen ini diantaranya PB Djarum, PB Jaya Raya, PB Nusantara, PB Tangkas, hingga PB PMS Solo.

Dia berharap, pembinaan para atlet ini akan terus berkembang. Selain itu, mereka juga dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya. Mereka pun telah memiliki kualitas yang mumpuni. “Sehingga perlu turnamen-turnamen seperti ini supaya dilirik oleh klub-klub besar,” paparnya.

Sementara itu, Group Brand Head YIMO Yose Moriza mengatakan, kejuaraan ini bertujuan untuk mengembangkan ekosistem bulu tangkis. Selain itu, juga menjadi wadah bagi para atlet muda unjuk kemampuan di atas lapangan demi memperebutkan gelar juara.

Dia menyebut, animo para atlet untuk mengikuti kejuaraan kali ini cukup tinggi. Terlebih, peserta yang mengikuti ajang ini berasal dari kalangan junior. Yang nantinya diharapkan dapat melahirkan bibit-bibit muda. Sehingga pertumbuhan dunia bulu tangkis terus meningkat.

Dia berharap, kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan saja, namun juga menjadi wahana mengasah bakat dan mental. “Sehingga kelak akan lahir pahlawan-pahlawan baru yang dapat meneruskan bulu tangkis kita di kancah internasional,” ucap Yose. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)