Neutron Yogyakarta
Magelang 10K Usung Sport Tourism

Elizar Gamashi Tercepat di Kategori 5 K

Elizar Gamashi Tercepat di Kategori 5 K

MAGELANG – Pelari nasional Elizar Gamashi tampil sebagai juara di kategori 5K di ajang lomba lari Magelang 10K yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang melalui Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark, Minggu (18/9). Selain Elizar, pelari nasional lain yang ambil bagian adalah Agus Prayogo, Nugroho, Hendrik Nainggolan, dan Imanuel Hutasoit.” Agus Prayogo yang hanya sebagai pacer atau membantu para pelari untuk sampai pada garis finish,’’ kata Ketua Panitia sekaligus Dirut TKL Ecopark Arif Taat Ujiyanto.

Semula, panitia menargetkan sebanyak 5.000 peserta. Namun, karena mempertimbangkan aspek lalu lintas yang dikhawatirkan macet, sehingga diakumulasi hanya 2.000 peserta. Mereka terbagi 600 pelari kategori 10K, 400 pelari kategori 5K, 800 pelajar kategori 5K, dan 200 pelari kategori fun run.

Untuk start dan finish berada di area Kopadang TKL Ecopark. Sepanjang rute yang dilalui, para pelari disuguhi dengan sejumlah kesenian daerah dan suasana di Kota Magelang.P ara pelari disuguhi dengan total 50 kesenian daerah. “Jadi perhelatan ini tidak sekadar lari biasa. Tetapi, mempertemukan antara sport dengan tourism atau olaraga dengan wisata,’’ jelasnya.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengapresiasi perhelatan ini. Dia berharap, kegiatan seperti ini akan rutin diselenggarakan tiap tahun. Tujuannya untuk memberikan wadah bagi para pecinta lari di Kota Magelang, maupun di Indonesia pada umumnya. “Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik dan menjadi hal baru yang akan terus berlanjut,” paparnya.

Selain itu, dia berharap, dengan perlombaan lari ini, objek wisata di Kota Magelang akan semakin tumbuh dan bangkit. Begitu juga dengan usaha mikro, kecil, dan menengah di Kota Magelang ikut terangkat dengan banyaknya peserta dari luar daerah. Dengan begitu, perekonomian warga akan meningkat. (aya/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version