Neutron Yogyakarta

Juara AFF U-16, Zidan dan Fadel Terima Penghargaan

Juara AFF U-16, Zidan dan Fadel Terima Penghargaan

JOGJA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) memberi apresiasi berupa piagam dan uang pembinaan dari kepada dua atlet sepakbola muda asal DIJ, Achmad Zidan Arrosyid dan Fadel Ahmad Arrafi di Gedung KONI DIJ, kemarin (20/9). Apresiasi itu diberikan setelah keduanya turut membawa Indonesia U-16 menjadi kampiun di Piala AFF U-16 2022 beberapa waktu lalu.

Kedua pemain yang bersekolah di SMA Muhammadiyah 7 Kota Jogja itu menyampaikan rasa terima kasihnya karena mendapatkan perhatian dari KONI DIJ. “Alhamdulillah saya sangat berterimakasihkepada KONI DIJ yang sudah memberi apresiasi kepada saya,” ujar Zidan.

Saat ini, keduanya sedang mengikuti pemusatan latihan tim U-16 untuk ajang kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Pemusatan latihan itu digelar di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di bawah arahan pelatih timnas U16, Bima Sakti.

Dalam pemusatan latihan kali ini, baik Fadel maupun Zidan sama-sama masih harus menjalani seleksi untuk menembus skuad timnas. Karena saat ini ada 36 pemain yang masuk dalam pemusatan latihan dan nantinya hanya 23 orang saja yang bisa memperkuat timnas di Kualifikasi Piala Asia U-17.

Untuk bisa lolos, keduanya mengaku terus berlatih secara intensif karena banyaknya pesaing yang ada. “Lawannya akan lebih berat, karena ada tim Timur Tengah. Saya harus 100 persen di latihan supaya bisa tembus lagi membela timnas Indonesia,” kata Fadel yang kini bernaung di bawah Elite Pro Academy PSS Sleman.

Sementara Ketua Umum KONI DIJ, Prof Djoko Pekik Irianto berharap agar mereka konsisten menjadi pesepakbola handal hingga ke level senior. Tak hanya itu, Djoko juga ingin keduanya tidak meninggalkan pendidikan di sekolah.

“Kami berharap Zidan dan Fadel dapat terus meniti karier sebagai pemain sepakbola. Harapannya jangan berhenti di sini saja, dari U16 lanjut ke U19, U20, kemudian U21, lalu nanti ke senior. Kami berharap mereka bermain untuk Indonesia, tidak hanya membanggakan DIJ tapi Indonesia,” kata Djoko. Untuk itu, Djoko menambahkan, KONI DIJ siap untuk mendukung dan memfasilitasi mereka untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke depan.

Sementara itu, Anggota Bidang Pembibitan dan Pembinaan Prestasi KONI DIJ Andi Hirawan berharap sepakbola DIJ bisa lolos ke PON 2024 mendatang. “Kami mencoba untuk mendorong ke PSSI, apakah dari futsalnya atau sepakbolanya. Mudah-mudahan di 2024 ada yang lolos ke PON,” ucapnya.

Menurut Andi, atlet muda seperti Zidan dan Fadel juga dapat berkontribusi karena saat ini masih berusia 16 tahun. “Intinya kami mempunyai cita-cita itu. Karena selama yang kita ketahui sepakbola DIJ selalu kandas. Kami merindukan sepakbola main di PON,” harap Andi. (cr5/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version