Neutron Yogyakarta

Astagfirullah, PSIM Jamu Persela Tanpa Penonton

Disanksi Komdis, Manajemen Ajak Suporter Lebih Dewasa
Astagfirullah, PSIM Jamu Persela Tanpa Penonton

JOGJA – Kabar tak mengenakkan datang dari PSIM Jogja.Laga home menjamu Persela Lamongan di pekan keenam lanjutan Liga 2 2022-2023 di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul besok dipastikan tidak boleh dihadiri penonton.

Klub berjuluk Laskar Mataram itu dikenai sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) berupa larangan menggelar pertandingan dengan penonton sebanyak satu kali laga kandang. Sanksi ini harus diterima lantaran suporter Laskar Mataram telah merusak fasilitas Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi saat PSIM kalah 0-3 dari FC Bekasi City, pada Senin (19/9) lalu.

Berdasar keputusan Komdis PSSI nomor 039/L2/SK/KD-PSSl/IX/2022, suporter PSIM melakukan perusakan fasilitas stadion. Dari rilis yang disampaikan Komdis, sejumlah kerusakan di stadion antara lain tempat duduk single seat di tribun timur, mematahkan besi pagar, dan melakukan pelemparan botol, besi, dan patahan kursi ke arah suporter FC Bekasi City yang menimbulkan korban luka serius.”Serta diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran kode disiplin,” bunyi keputusan Komdis PSSI yang ditandatangani Ketua Komdis PSSI Irjen Pol (Purn) Erwin Tpl Tobing.

Chief Executive Officer (CEO) PSIM Jogja, Bima Sinung Widagdo mengaku prihatin dengan kondisi ini. Dia sangat menyayangkan sanksi yang dilayangkan oleh Komdis PSSI ini. Sebab, bagaimana pun juga kehadiran suporter PSIM Jogja sangat penting untuk menemani dan memompa semangat para penggawa Laskar Mataram.

Meskipun hal ini terasa memberatkan bagi PSIM Jogja, akan tetapi PSIM Jogja tetap menerima putusan dari Komdis dan berharap agar kejadian seperti ini mampu menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak khususnya suporter PSIM Jogja ke depan. Terlebih lagi, Aditya Putra Dewa masih akan menjalani laga-laga berikutnya. Baik di kandang maupun tandang.”Walaupun terasa amat memberatkan, putusan ini harus kami terima dan tentunya hal ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,”tegasnya.

Laga tanpa penonton ini tentu sangat memrihatinkan. Sebab, PSIM Jogja saat ini butuh dukungan maksimal dari pendukungnya untuk memulihkan kepercayaan diri melakoni kompetisi. Terlebih di laga home sebelumnya, mereka sukses menekuk Persekat Tegal 3-1. Itu adalah kemenangan perdana PSIM. Di empat laga sebelumnya, mereka bermain imbang di kandang Persikab, Nusantara United, dan PSCS. Satu kekalahan mereka dapatkan dari FC Bekasi City.

Saat ini PSIM Jogja berada di peringkat enam klasemen sementara Grup Tengah.(cr5/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)