JOGJA – Konsistensi PSIM Jogja dipertaruhkan saat menjamu Persela Lamongan dalam lanjutan Liga 2 Grup Tengah musim 2022/2023 di Stadion Sultan Agung, Bantul, sore ini. Laskar Mataram membidik poin penuh guna menjaga tren positif. Ini juga menjadi ujian konsistensi Laskar Mataram setelah di laga sebelumnya menumbangkan Persekat Tegal 3-1.
Laga ini akan digelar tanpa kehadiran penonton akibat sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada PSIM Jogja akibat ulah suporternya di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, saat PSIM Jogja melawan tuan rumah FC Bekasi City, Senin (19/9) lalu.
Pelatih PSIM Jogja Erwan Hendarwanto menyebut, meski akan bermain tanpa dukungan supporter. Namun dia menekankan kepada pemainnya untuk selalu siap dalam kondisi apapun. Memang diakuinya, kehadiran suporter sangat penting untuk pasukannya. “Tapi karena Komdis memberi sanksi kepada kami, maka tidak ada pilihan lain bahwa kami harus main all out,” kata Erwan dalam sesi jumpa pers di Monumen PSSI, Baciro, Senin (26/9).
Erwan mengakui tidak memiliki banyak waktu untuk menyiapkan tim jelang laga kontra Laskar Joko Tingkir, julukan Persela Lamongan. Namun, dia mencoba memperbaiki kekurangan yang ada ketika melawan Persekat Tegal di laga sebelumnya. “Secara attacking dan defending masih banyak kekurangan.Tapi kami juga tidak bisa memperbaiki semuanya dalam waktu satu hari,” jelasnya.
Ia menjelaskan, perbaikan yang ditekankan adalah transisi dan compact defense yangdi laga sebelumnya cukup renggang antar lini. Dan itu sudah diperbaiki. “Semoga melawan Persela ada progres yang bisa dilakukan pemain,” imbuhnya.
Pelatih kelahiran Magelang itu mengatakan, kemenangan atas Persekat menjadi momentum bagi PSIM untuk memulai tren positif dengan mendulang tiga poin perdana. “Saya mewanti-wanti ke pemain bahwa itu bukan akhir, tapi awal,” ucap Erwan.
Ia sendiri mewaspadai keberadaan pemain senior di kubu Laskar Joko Tingkir yang cukup menonjol. Tim asuhan Fakri Husaini itu dihuni sejumlah pemain kawakan. Di depan ada Zulham Zamrun yang sejauh ini sangat produktif. Juga keberadaan kiper senior Imam Arief Fadillah, dan tentu saja pelatih kenamaan Fakri Husaini.“Kami harus mengakui bahwa Persela tim yang besar dan punya pelatih yang kenyang pengalaman. Secara taktikal saya lihat attacking dan defending Persela cukup rapi,” ujarnya.
Pemain PSIM Jogja Ghulam Fatkur Rahman mengatakan, pemain PSIM siap tempur untuk meladeni Persela. Meskipun digelar tanpa penonton, para pemain bertekad berjuang semaksimal mungkin di lapangan. “Insya Allah bisa melanjutkan tren positif ini. Kami minta doa dari suporter, semoga PSIM bisa diberi kemenangan lagi,” kata pemain asal Malang itu.
Sementara itu, Pelatih Persela Lamongan Fakhri Husaini mengatakan, pertandingan melawan PSIM sama pentingnya dengan laga-laga sebelumnya. Terlebih di beberapa laga awal,Persela terlalu banyak kehilangan poin. “Tentu kami ingin mencari poin di pertandingan melawan PSIM. Kami melihat PSIM saat ini berada dalam kondisi kepercayaan diri tinggi setelah mereka menang lawan Persekat,” ucap Fakhri.
Menurut Fakhri, kemenangan PSIM atas Persekat menjadi motivasi bagi Laskar Mataram untuk meraih poin sempurna. “Tapi kami juga punya keinginan yang sama untuk meraih kemenangan di Jogja. Kami sudah menyiapkan seluruh aspek dan pemain dalam kondisi siap,” tegasnya.(cr5/din)