Neutron Yogyakarta

Dua Tim Kebumen Bersaing di Liga 3

PS Ebod Jaya Dominan Pemain Lokal, Persak Banyak Luar Daerah
Dua Tim Kebumen Bersaing di Liga 3

KEBUMEN – Dua tim asal Kebumen ambil bagian pada kompetisi Liga 3 Jateng musim ini. Persak Kebumen dan PS Ebod Jaya menjadi jogoan wakil Kebumen yang bakal mewarnai kompetisi.

PS Ebod Jaya sudah tidak asing untuk merumput di Liga 3 Jateng. Catatan pada musim lalu, kesebelasan ini masuk pada Grup E. PS Ebod berada dengan tim lain meliputi Persebi Boyolali, Persikama Magelang, PSISa Salatiga dan Persitema Temanggung. Tapi tim satu rumpun dengan Persak Kebumen ini harus pulang lebih dulu karena belum lolos fase grup.

Pembina Ebod Jaya Kebumen Tejo Suwono mengatakan, di Liga 3 Jateng musim ini PS Ebod masuk dalam grup E bersama PPSM Magelang dan Persitema Temanggung. Sejauh ini rangkaian persiapan sudah dilakukan untuk menghadapi laga perdana lawan tim asal Temanggung. “Tentu tidak akan kami sia-siakan perfom pertama besok Minggu. Manajemen dan pemain dipastikan siap,” terangnya, Kamis (29/9).

Tejo mengatakan, pihaknya selalu optimis mancatatkan hasil terbaik di Liga 3 Jateng. PS Ebod cukup percaya diri meski susunan pemain diambil dari wilayah Kebumen. Tim asuhan Coach Supriyanto ini hanya mengandalkan para pemain yang berangkat dari sekolah sepak bola (SSB) besutan Ebod Jaya. “Kami punya SSB kelompok umur lengkap. Minimal tujuh tahun, ada sampai 17 tahun. Pemain dibidik dari situ semua,” ucapnya.

Sekedar diketahui, PS Ebod Jaya pada musim ini menduduki klasemen grup E Liga 3 Jawa Tengah. Pada laga uji coba  lawan Persak beberapa waktu lalu, tim Ebod tampil memukau meski komposisi pemain dan official hampir seluruhnya diisi orang lokal. Selain ambil bagian Liga 3 Jateng, PS Ebod Jaya sempat mengikuti kompetisi Piala Soeratin.

Terpisah, skuad Persak Kebumen dipastikan siap menjalani laga pertandingan Liga 3 Jawa Tengah higga titik terakhir. Bomber dari tim besar sengaja didatangkan untuk memperkuat susunan pemain Laskar Joko Sangkrip-sebutan Persak.

Dari 21 pemain tersedia, hampir 80 persen didominasi wajah baru. Mereka mayoritas berangkat dari tim luar daerah. Seperti Gresik United, Persibo Bojonegoro, Persibas Banyumas, Persipa Pati dan PSP Padang. “Kalau semua orang Kebumen tidak bisa saling belajar gaya permainan daerah lain,” kata Manajer Persak Kebumen Muhammad Fauhan Alhasani.

Fauhan mengatakan, kedatangan pemain luar daerah intinya bukan mengesampingkan kemampuan para pemain lokal. Tapi lebih cenderung ingin menciptakan gaya baru permainan Persak. Artinya, pada musim ini menjadi ruang pemain lokal untuk bisa menimba pengalaman dari gaya permainan setiap daerah. Kolaborasi inilah yang diharapkan menjadi kekuatan Persak. “Kami sengaja membuat filosofi berbasis nusantara. Gaya permainan sepak bola orang barat, tengah dan timur berbeda,” ucapnya. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)