Neutron Yogyakarta
Erwan Manfaatkan Waktu untuk Lakukan Pembenahan Tim

PSIM Boyong 23 Pemain ke Gresik

PSIM Boyong 23 Pemain ke Gresik

JOGJA – Pelatih PSIM Jogja Erwan Hendarwanto memanfaatkan waktu singkat untuk melakukan pembenahan timnya. Perbaikan yang dilakukan khususnya transisi permainan. Ini dia lakukan jelang laga menghadapi Gresik United dalam lanjutan kimpetisi Liga 2 2022-2023 yang akan dihelat di Stadion Joko Samudro, Gresik, Sabtu (1/1) besok.

Skuad Laskar Mataram, julukan PSIM Jogja Kamis (29/9) sudah berada di Gresik. Sebanyak 23 pemain dibawa Erwan dalam lawatan ini. Setelah sampai di Gresik, skuad PSIM hanya melakukan conditioning karena kelelahan usai menempuh perjalanan yang cukup panjang. “Alhamdulillah semangat dan antusias pemain luar biasa. Mudah-mudahan situasi ini tetap terjaga, optimisme bahwa kita bisa memberikan yang terbaik untuk pertandingan hari Sabtu,” kata Erwan.

Dari sejumlah pemain dibawa, ada nama Arif Satya Yudha Alkanza dan Obet Choiri. Kedua pemain tersebut sebelumnya absen di laga melawan Persela Lamongan karena mengalami cedera. Selain dua pemain tersebut, gelandang Ghulam Fatkur Rahman juga turut dibawa. Pada laga lawan Persela, Ghulam harus ditarik keluar lebih awal di menit 87karena mengalami masalah pada kakinya.

Erwan akan menunggu hingga hari ini untuk melihat kondisi terakhir dari Yudha dan Obet, apakah bisa dimainkan atau tidak. “Semua ingin memberikan yang terbaik untuk tim. Ini modal yang bagus, kalau mereka ada kompetisi pasti tim akan mengikuti nantinya,” ucapnya.

Menurutnya, progres para pemain cukup meningkat sejak ia mengambil alih PSIM. Semangat dan antusiasme pemain luar biasa. “Secara game model, pelan-pelan pemain sudah memahami. Kalau kekurangan masih ada, tapi pelan-pelan pemain sudah menunjukkan progres signifikan,” tegasnya.

Dalam sesi latihan, Rabu (28/9) pagi, Ghulam juga terlihat sudah bergabung dengan pemain yang lain. Fisioterapis PSIM Jogja Dicky Fathurohman mengatakan, Yudha Alkanza dan Obet Choiri yang sudah mulai membaik. Dari 23 nama yang dibawa ini, tak ada nama Sunni Hizbullah. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah tersebut belum pulih setelah mengalami cedera sesaat jelang laga melawan Persekat Tegal lalu. ” Sunni masih perlu program latihan secara terpisah,” ungkap Dicky. (cr5/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)