Neutron Yogyakarta

Dewanto Rahadmoyo Akhiri Kerja Sama dengan Laskar Sembada

Dewanto Rahadmoyo Akhiri Kerja Sama dengan Laskar Sembada

SLEMAN – PSS Sleman resmi mengakhiri kerja sama dengan manajer timnya Dewanto Rahadmoyo. Kedua belah pihak sepakat berpisah pada 5 Oktober di tengah penundaan kompetisi Liga 1.

Padahal, Dewanto baru mengemban jabatan itu pada 9 Mei lalu. Keputusan itu sudah Dewa, sapaan akrab Dewanto Rahadmoyo sampaikan kepada manajemen PSS Sleman dalam surat pengunduran diri yang diterima manajemen PSS Sleman. Dewa mengatakan, alasannya mengundurkan diri karena sudah tidak bisa lagi fokus dan mencurahkan semua tenaganya untuk menjadi manajer tim berjuluk Laskar Sembada itu.

Menurutnya, tidak mungkin posisi manajer PSS Sleman diemban dengan setengah hati. Dengan pertimbangan dia juga menjalankan operasional perusahaannya yang sudah cukup lama berjalan dan agar semuanya bisa berjalan dengan baik, maka dia menyatakan mengundurkan diri dari jabatan sebagai manajer PSS.

Dewanto mengatakan, saat ini dirinya memang memiliki fokus dalam urusan lain. Ia menyadari betul jika posisi manajer tim seharusnya secara penuh mendampingi aktivitas tim di manapun. “Menunjuk perjanjian kerja waktu tertentu saya bersama PSS Sleman tentang perjanjian kerja manajer tim PT Putra Sleman Sembada, bahwa mengingat kegiatan sebagai manajer tim harus fokus dan sepenuh waktunya tercurah untuk menjalankan fungsi manajer tim, tidak mungkin saya lakukan setengah hati,” katanya.

Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS)Andywardhana Putra menjelaskan, sebab mundurnya Dewanto lantaran ingin fokus mengurus bisnis pribadinya. “Karena ini keputusan yang diambil oleh Dewanto agar dapat bisa lebih fokus dalam mengurus bisnis pribadinya. Oleh karena itu, saya menghormati keputusan beliau untuk hal itu,” ucap Andy.

Andy mengucapkan banyak terima kasih atas kerja keras dan dukungan Dewa bagi Super Elang Jawa selama ini.”Tentunya kita merasa kehilangan seorang sosok manager seperti Mas Dewanto,” tutur Andy.”Kita semua pasti akan kehilangan sosok beliau sebagai manajer tim. Namun, saya hanya bisa mendoakan agar segala urusan Mas Dewanto dilancarkan dan selalu diberi kesehatan,” imbuhnya.

Dengan ini, menjadi teka-teki siapa sosok yang akan menggantikan Dewanto untuk mendampingi Laskar Sembada di sisa laga musim ini. Andy mengatakan pihaknya masih akan mencari sosok tersebut dalam waktu dekat.”Saat ini kami sudah mencari beberapa nama. Semoga kami bisa segera menemukan manajer tim yang baru secepatnya,” pungkasnya. (cr5/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)