Neutron Yogyakarta

PSS Masuk Zona Merah Degradasi

PSS Masuk Zona Merah Degradasi

SOLO – PSS Sleman lagi-lagi harus kehilangan poin dalam lanjutan Liga 1 2022/2023. Kali ini, Super Elang Jawa harus mengakui keunggulan PSIS Semarang dengan skor tipis 0-1 dalam laga yang digelar di Stadion Manahan, Solo, tadi malam (16/12). Gol semata wayang PSIS dicetak lewat sepakan keras pemain berpaspor Palestina Jonathan Cantillana di menit 31.

Kekalahan ini membuat PSS Sleman masuk ke zona degradasi di posisi 16 klasemen sementara. Hal ini dikarenakan di laga lain, RANS Nusantara FC sukses mengalahkan Bhayangkara FC 2-1. PSS kini menggantikan tempat RANS Nusantara yang sebelumnya menghuni zona merah.

PSS mengoleksi 13 poin dari 15 laga. Meski memiliki jumlah poin yang sama dengan Bhayangkara FC di posisi 15, Laskar Sembada ini masih kalah dalam jumlah produktivitas gol. Sementara PSIS kini menghuni peringkat sembilan dengan 20 poin.

Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantara menyebut, kekalahan yang dialami timnya menjadikan evaluasi bagi seluruh elemen klub. Termasuk pemain, tim pelatih, dan manajemen. “Harapannya kami sama-sama bekerja keras lagi, masih ada putaran kedua,” katanya dalam sesi jumpa pers usai laga.

Menurutnya, laga sebenarnya berjalan cukup menarik. Kedua tim saling jual beli serangan. Seto menilai anak asuhnya sudah menunjukkan progres yang diinginkan dari sisi bermain. Selain itu, kepercayaan diri para pemain juga mulai tumbuh. “Cuma masih ada permasalahan soal finishing,” tambahnya.

Seto mengatakan, bobolnya gawang PSS di laga ini bukan diakibatkan karena kesalahan tim. Namun karena sedikit kesalahan individu pemain yang membuat efek ke tim. Dia bertekad untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Baik secara individu maupun tim.

Meski begitu, Seto tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. Menurutnya, di laga ini mereka cukup punya determinasi, keinginan, dan kemauan yang kuat dibanding beberapa laga sebelumnya. “Mohon maaf ke suporter karena belum bisa memberi hasil terbaik. Harapannya tetap doakan kami, semoga kami menjadi lebih baik. Dan apa yang jadi keinginan kita bersama bisa terwujud,” ujar pelatih 48 tahun asal Kalasan ini.

Lebih lanjut Seto menyebut dua laga tersisa di putaran pertama cukup berat bagi PSS. Super Elja akan meladeni Bali United dan Persija Jakarta. “Mungkin bisa seri itu bagus. Tapi kami coba memaksimalkan yang ada. Sekarang kami di zona merah, itu menjadikan rambu-rambu berikutnya untuk kami,” ucap Seto. Dia berharap, putaran pertama ini menjadi evaluasi bagi seluruh elemen PSS.

Pemain PSS Sleman Nurdiansyah mengaku kecewa dengan hasil yang diterima timnya. Baginya, hasil ini bukan yang diharapkan timnya. “Kami akan evaluasi, pemain juga akan evaluasi di setiap latihan. Semoga di laga berikutnya bisa dapat poin maksimal,” katanya.

Sejak liga bergulir menggunakan sistem bubble tanpa penonton, PSS sama sekali belum meraih kemenangan. PSS sejauh ini mengumpulkan satu poin dari empat laga. Nurdiansyah menambahkan, kehadiran suporter di stadion tentu memberi energi positif buat tim. Namun, menurutnya, itu bukanlah alasan bagi timnya yang kerap mendapat hasil minor. “Karena tim lawan kan juga tidak ada suporter. Memang itu kesalahan kami,” tegas pemain kelahiran Jombang itu. (cr5/laz)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)