Neutron Yogyakarta

Kei Sano dan Thales Sudah Bergabung

Kei Sano dan Thales Sudah Bergabung
LATIH OTOT: Pemain PSS Sleman Todd Rivaldo Ferre melakukan latihan fisik bersama para pemain lain. Saat ini skuad PSS menjalani pemusatan latihan di Kaliurang.(DOKUMEN PSS SLEMAN)

RADAR MAGELANG – PSS Sleman memulai pemusatan latihan tim sejak Sabtu (27/5) di kawasan Kaliurang, Sleman. Agenda pemusatan latihan itu memfokuskan aspek taktikal serta melanjutkan latihan bagi kebugaran tubuh pemain. Pemain asing anyar PSS Sleman, Kei Sano dan Thales Natanael Lira de Matos telah bergabung dengan tim.

Pemusatan latihan dibuka dengan latihan fisik di pusat kebugaran sebagai materi latihan awal. Pelatih kepala PSS Sleman Marian Mihail mengaku, saat ini tim besutannya dalam kondisi bagus dan bahagia saat menjalani pemusatan latihan. “Pada latihan awal di hari pertama, kami membagi tim dalam dua kelompok untuk menyiasati kondisi tempat untuk latihan fisik,” ujarnya.

Pada pekan pertama pemusatan latihan, Mihail dan jajaran pelatih memfokuskan pada dua hal. Yakni aspek taktikal serta melanjutkan latihan bagi kebugaran tubuh pemain. Mihail merasa beruntung timnya bisa memaksimalkan waktu yang ada pada saat ini. Rencananya pada hari ini skuad Super Elja akan mengadakan game internal. Kemudian pada hari Jumat (2/6) akan melakukan uji tanding dengan tim lokal. “Hari berikutnya kembali melanjutkan latihan fisik untuk memperkuat pondasi kebugaran tim,” jelas Mihail.

Pada pekan pertama pemusatan latihan, pemain asing anyar PSS Sleman, Kei Sano dan Thales Natanael Lira de Matos telah bergabung dengan tim. Melihat kondisi dari keduanya, Mihail optimistis kepada dua pemainnya ini.
Menurutnya, Sano dalam kondisi kebugaran yang baik. Secara fisik terlihat kuat dan bertenaga. Begitu juga dengan Thales. Mihail melihat pemain asal Brasil itu sebagai sosok pemain sepak bola yang kuat. “Secara keseluruhan, semua pemain bersedia melakukan hal yang terbaik dan membantu menjadikan PSS sebagai tim kuat,” kata juru taktik asal Rumania ini.

Sementara itu, gelandang asing PSS Sleman Jonathan Bustos mengaku termotivasi untuk meningkatkan fisik serta kemampuan teknisnya. Dia menyebut sedang dalam kondisi saya bagus dan setiap hari melalui pemusatan latihan. “Semoga bisa menaikan level kebugaran saya. Tujuannya tentu agar saya bisa mendapatkan kondisi fisik yang bagus,” tutur pemain asal Argentina ini.

Pemilik nomor punggung 32 di PSS ini mengungkapkan, dengan pemusatan latihan, dia berharap bisa optimal mempersiapkan diri untuk kompetisi. “Secara fisik, saya siap menjalani pemusatan latihan ini dan semoga semua berjalan lancar,” pungkasnya. (tyo/din/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)