Neutron Yogyakarta

Pertandingan PSS Sleman Masih Banyak Yang Harus Dievaluasi

Pertandingan PSS Sleman Masih Banyak Yang Harus Dievaluasi

RADAR MAGELANG – PSS Sleman harus mengakui keunggulan Borneo FC 0-1 pada laga uji coba pramusim di Maguwoharjo International Stadium (MagIS), Minggu (11/6). Gol semata wayang di laga ini dicetak bek Borneo FC, Leo Lelis di babak pertama.

Lelis mencetak gol lewat sundulan kepala memanfaatkan lemahnya pengawalan lini belakang tuan rumah. Kelemahan lini belakang ini menjadi salah satu yang layak dievaluasi. Selain itu, tumpulnya lini depan dan buruknya penyelesaian akhir, mengakibatkan PSS Sleman gagal membalas ketinggalan sampai akhir laga.

Di laga uji coba ini, pelatih PSS Sleman Marian Mihail menurunkan sejumlah pemain barunya di jajaran starting eleven. Di antaranya kiper Anthony Pinthus, Kei Sano, I Nyoman Ansanay, Wahyudi Hamisi, Thales Lira, dan Leonard Tupamahu. Suporter fanatik Brigata Curva Sud (BCS) juga turut memadati tribun selatan MagIS. Selepas laga, chants berisi kritikan dilontarkan oleh BCS kepada penggawa Super Elja. Mereka tidak puas dengan penampilan tim pujaannya ini.

Mihail sendiri menyadari sejak awal bahwa suporter memiliki keinginan besar soal hasil akhir. Suporter juga berharap skuad PSS bisa bertransformasi menjadi lebih kuat dengan cepat. Namun, menurut Mihail hal itu tidaklah mudah. “Tapi kami ke depan akan terus meningkatkan tim ini sebelum liga dimulai,” katanya saat jumpa pers usai laga.

Baca Juga: Kondisi Fisik Pemain PSS Meningkat

Dia menyebut, di laga ini para pemain Borneo FC lebih punya kedewasaan ketimbang anak asuhnya. Tak banyak yang bisa Mihail sampaikan karena dia sendiri sudah mengantongi kekurangan timnya. Dia berharap bisa segera menemukan solusi untuk mengatasi kelemahan skuad besutannya.

Pelatih 65 tahun ini menjelaskan, anak asuhnya tidak bisa menahan bola dan sedikit membuat kesalahan taktik. Sementara Borneo FC lebih baik dari aspek taktikal. Di awal laga, Mihail sejatinya ingin menerapkan skema high press. Namun tak dilakukan pemain PSS dengan baik. “Lalu pemain melakukan banyak effort. Hal itu membuat pemain semakin lelah untuk menahan bola,” jelasnya.

Di sisi lain, Mihail memuji penampilan pemain muda, I Nyoman Ansanay. Menurutnya, pemain asal Papua itu bermain cukup baik selama 90 menit. Dia sendiri juga menurunkan sejumlah pemain muda lain seperti Hokky Caraka dan Dominikus Dion. Hal itu sebagai respons atas regulasi pemain muda di musim yang akan datang. Mihail berharap bisa mengembangkan para pemain muda PSS. “Saya berharap pemain lain juga memiliki rasa lapar akan kesuksesan,” ujar juru taktik asal Rumania ini.

Baca Juga: Siap Berikan Terbaik untuk PSS Sleman

Sementara itu, pemain anyar PSS Leonard Tupamahu menyebut, laga uji coba ini bagus untuk dirinya agar bisa nyetel dengan rekan barunya. Baginya, laga ini juga membuatnya beradaptasi dengan atmosfer MagIS. “Saya harap dari hasil ini, kami bisa belajar untuk pertandingan selanjutnya,” ucapnya.

Dia juga memaklumi kritik suporter yang dialamatkan kepada tim. Menurutnya, hal itu harus diterima oleh tim karena tak bisa mendapatkan hasil yang diinginkan di laga ini. Sebab suporter pasti ingin melihat tim kebanggannya bermain bagus. “Tidak masalah kalau setelah pertandingan suporter mengkritik. Karena memang di pertandingan ini kami kalah,” pungkas pemain 39 tahun ini.
Leonard Supamahu menjadi pemain teranyar yang direkrut PSS. Bersamanya juga didatangkan Abduh Lestaluhu. (tyo/din/sat)

Lainnya

Exit mobile version