Neutron Yogyakarta

Kuncinya Jaga Kesehatan Fisik dan Mental

Kuncinya Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
SENIOR: Leonard telah melewati beberapa generasi dan membela beberapa klub. Seperti Persija Jakarta, Persikabo, Arema, dan Bali United, sebelum berlabuh di PSS Sleman.(GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – PSS Sleman musim ini mendatangkan seorang bek senior Leonard Tupamahu. Pemain kelahiran Jakarta itu baru saja merayakan ulang tahun yang ke-40 pada Minggu (9/7/23) Selasa. Menginjak kepala empat, Leonard bersyukur karena masih berkesempatan bermain di kasta tertinggi Liga Indonesia.

Saat menggelar perayaan ulang tahun pun, Leonard tak menggelar pesta besar. Ia mengatakan, perayaan ulang tahunnya kali ini digelar secara sederhana bersama istri dan anaknya. “Merayakan ulang tahun, saya beribadah bersama anak dan istri. Kemudian makan malam bersama mereka,” ujarnya, Senin (11/7/23).

Leonard juga bakal menjadi mentor pemain-pemain muda Laskar Sembada yang saat ini tengah membutuhkan menit bermain di kompetisi. Di usianya saat ini, ia mengaku sangat bersyukur berkat kesehatan yang menyertainya hingga dapat terus bermain sepak bola di kasta tertinggi Tanah Air.

Baca Juga: PSS Sleman Langsung Fokus Hadapi Barito Putera

Leonard adalah pemain yang sudah malang melintang di persepakbolaan Tanah Air. Dia telah melewati beberapa generasi dan membela beberapa klub. Seperti Persija Jakarta, Persikabo, Arema, dan Bali United. Pemain berpostur 185 sentimeter itu mengatakan ingin tetap bugar dan beradaptasi dengan perkembangan sepak bola modern. “Caranya dengan menjaga kondisi dengan disiplin dalam latihan dan mengonsumsi makanan sehat dan beristirahat yang cukup,” jelasnya.

Leonard selalu mengontrol makan yang dikonsumsi agar tidak mengalami obesitas. Konsistensi jadi kata kunci baginya hingga bisa bertahan di level saat ini. Setelah semua hal seimbang, pemain bernomor punggung 88 di PSS ini menjaga kesehatan mentalnya dengan diet media sosial. Waktu luang yang ada dimanfaatkannya untuk belajar dan menganalisis pertandingan.
Di usianya ini Leonard berharap menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Memberikan dampak positif bagi keluarganya serta untuk rekan di skuad Super Elja. “Harapan saya bisa memberikan keceriaan bagi keluarga, keluarga besar PSS, dan suporter PSS,” tegasnya.(tyo/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)