Neutron Yogyakarta

Tegaskan PSIM Milik Warga Kota Jogja

Tegaskan PSIM Milik Warga Kota Jogja
OPTIMISTIS: Direktur utama PSIM Jogja Liana Tasno saat mendampingi latihan para pemain PSIM Jogja di Stadion Mandala Krida.DOKUMEN PSIM JOGJA

RADAR MAGELANG – Direktur utama PSIM Jogja Liana Tasno menyebut kalau pihaknya sudah benyak belajar sejak tahun 2019 untuk memanage PSIM Jogja. Dia juga menegaskan tim berjuluk Laskar Mataram ini bukan milik satu pihak atau etintas tertentu saja. Namun milik masyarakat Kota Jogja. “Jadi tangung jawabnya memang untuk bersama dan bagian Kota Jogja,’’ ungkapnya saat dihubungi Radar Jogja, Kamis (17/8/23).

Menurut Liana, dari sisi operasional PSIM harus menjadi lebih baik lagi terhadap stakeholder lokal. Baik itu dari para suporternya yang memiliki PSIM Jogja, masyarakat Jogja, dan pemerintah setempat.Liana juga berpesan untuk manajer dan para pemain PSIM Jogja harus lebih bekerja keras lagi dan tidak lekas patah semangat. Sebab menurutnya perjuangan di Liga 2 itu juga tidak mudah. PSIM Jogja harus berjuang sampai akhir kompetisi. “aya percaya di mana ada semangat dan harapan di situ pasti ada hasil yang tidak akan menghianati,” tuturnya.

Baca Juga: Liana Tasno: PSIM Adalah Milik Masyarakat Kota Jogja

Liana Tasno resmi menjabat sebagai Direktur utama di PSIM Jogjakarta untuk mengarungi laga Liga 2 2023/2024 yang akan datang. Sejak awal 2023, ia sudah menjabat posisi sebagai pelaksana tugas direktur utama di PSIM. Kemudian sejak sekitar dua bulan lalu, Liana sudah disahkan oleh official untuk menjabat sebagai direktur utama.

Liana menjelaskan saat dirinya disyahkan menjadi direktur utama itu, di saat yang sama juga mantan CEO PSIM Jogja Bima Sinug Widagdo juga sudah bebas tugas dari investor dan juga dewan komisaris. Setelah menjabat sebagai direktur utama, Liana berharap untuk membawa PSIM Jogja ke kasta yang selanjutnya atau naik ke Liga 1. “Ya kami dari investor, komisaris, dewan direksi, teman-teman manajemen, dan tim kepelatihan sudah satu suara dan sapakat ingin membawa PSIM Jogja ke kasta yang selayaknya,”tegasnya. (ayu/din)

Lainnya

Exit mobile version