Neutron Yogyakarta

Garnacho Dituduh Melakukan Rasis, Onana Membela Garnacho

Garnacho Dituduh Melakukan Rasis, Onana Membela Garnacho

RADAR MAGELANG – Kemenangan 1-0 Manchester United atas Copenhagen di Liga Champions Manchester United pada Selasa malam waktu setempat (24/10/2023) menyisakan cerita tersendiri bagi wonderkid Manchester United.

Garnacho yang meluapkan euforia kemenangan Manchester United mengunggah cuitan dengan emoji “gorilla” bersamaan dengan foto dirinya dan rekan-rekannya yang sedang merayakan keberhasilan Onana menepis penalti di menit akhir tersebut.

Unggahan ini memang tampak biasa, namun FA menganggap unggahan tersebut bersifat rasisme.

Menurut The Athletic, FA yang mengetahui postingan Garnacho dan telah meminta penyelidikan terhadap penyerang Argentina tersebut.

Baca Juga: Sulap Bansos Senilai Rp17 Juta Jadi Rp19 M, Wanita Ini Mendadak Viral

Garnacho yang mengetahui permasalahannya langsung menghapus cuitannya tersebut.

Kini Garnacho terancam diberikan sanksi oleh FA karena melanggar pedoman dalam postingan media sosial. Namun disisi lain Onana justru membela rekan satu timnya tersebut.

“Orang tidak bisa memilih apa yang membuat saya tersinggung. Saya tahu persis apa yang dimaksud Garnacho: kekuasaan dan kekuatan. Masalah ini tidak boleh dilanjutkan.” Tulis Onana di akun Instagram pribadinya.

Garnacho bukan satu satunya pemain yang bermasalah dengan unggahan yang dituduh rasis. Mantan striker Manchester United, Edison Cavani, pernah mengalaminya pada tahun 2021 lalu.

Cavani mengunggah rasa emosi kemenangan Manchester United dengan menggunakan kata “Negrito” kepada temannya. Hal ini membuat FA langsung menyelidiki Cavani dan memutuskan Cavani bersalah.

Baca Juga: Menghadapi Borneo FC U18 di Samarinda Merupakan Ujian Yang Baru bagi PSS Sleman U18

“Komentar yang diposting di Instagram sang striker dianggap menghina, kasar, dan tidak pantas, karena membuat reputasi pertandingan menjadi buruk, sebagaimana ditentukan oleh Peraturan E3.1.

Ini juga merupakan “pelanggaran berat,” sebagaimana didefinisikan dalam Aturan E3.2, karena mencakup referensi, baik tersurat maupun tersirat, terhadap warna kulit dan/atau ras dan/atau asal etnis seseorang,” ucap FA

FA pun menjatuhi sanksi dan denda terhadap Cavani berupa larangan bertanding sebanyak tiga kali dan ia harus membayar 114.950 euro.

Baca Juga: Waduh…Studi Membuktikan Bahwa Pekerja yang Bergaji Rendah Lebih Rentan Mati Muda  

Selain Cavani ada juga Bernardo Silva yang terkena kasus yang sama. Pada tahun 2019, Bernardo Silva terkena sanksi finansial dan melewatkan  beberapa pertandingan karena ia memposting foto mantan rekan setimnya Benjamin Mendy sebagai seorang anak dengan patung batangan coklat ‘Conguitos’.

Dalam kesempatan itu, Komisi Sepak Bola Inggris memahami bahwa pemain warga negara tersebut tidak ingin menghina atau menunjukkan tindakan rasisme terhadap rekan satu timnya sehingga jumlah pertandingannya lebih sedikit. Pemain asal Portugal itu pun menghapus pesan Twitternya dan menerima hukuman dari FA. (MUHAMMAD HAFIDZ FAUZAN)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)