Neutron Yogyakarta

Menghadapi Borneo FC U18 di Samarinda Merupakan Ujian Yang Baru bagi PSS Sleman U18

Menghadapi Borneo FC U18 di Samarinda Merupakan Ujian Yang Baru bagi PSS Sleman U18
RUKUN: para punggawa PSS Sleman U18 (Doc: pssleman.id)

RADAR MAGELANG – PSS Sleman U18 harus menatap laga away menghadapi Borneo FC Samarinda U18 pada lanjutan EPA Liga 1 2023/24 di Borneo FC Training Center, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu-Minggu (28-29/10) besok.

Pelatih kepala PSS Sleman U18, Anang Hadi Saputra mengungkapkan pertandingan kali ini merupakan pertandingan yang berbeda dari pertandingan-pertandingan lain yang telah dijalani.

Baca Juga: Menatap Laga Penutup Fase Grup A, PSS Sleman U13 Targetkan kemenangan

“Jarak tempuh yang jauh dan lama, menjadi pengalaman pertama bagi para punggawa PSS Sleman U18. Ini menjadi ujian mental bagi para pemain menatap pertandingan ini. Mudah-mudahan para pemain mampu melawati ini dan mengambil poin dari tim tuan rumah Bornei FC U18,” ungkap Anang Hadi.

Dalam pertandingan pada pekan sebelumnya, PSS Sleman U18 mampu meraih empat poin dari tuan rumah Arema FC U18. Anang Hadi menambahkan telah menyiapkan rencana mengakali jarak tempuh yang jauh dan materi lawan yang cukup tangguh.

Baca Juga: Daftar Sanksi Pemain Komdis DIdominasi Pemain Muda, Salah Satunya Pemain PSS U18, Siapa Dia…

“Kita harus bermain cerdik dan all out. Harapannya kita dinaungi keberuntungan untuk meraih kemenangan,” imbuh Anang hadi.

Anang Hadi Saputra menilai Borneo FC U18 merupakan tim yang bagus dan pantas diwaspadai, dimana kekuatan utama dari tuan rumah terletak pada kerja sama tim yang kompak dan memiliki kemampuan yang merata di setiap lini.

Baca Juga: Bertandang Ke Markas Arema FC U16, PSS Sleman U16 Berhasil Raih Kemenangan

“Tentu saja kami memaksimalkan persiapan tim dengan adaptasi terhadap kekuatan lawan, walaupun dengan waktu yang terbatas. Saat persiapan, kami dari tim pelatih memberikan fokus pada daya tahan, kebugaran, serta memaksimalkan permainan tim. Pasalnya kami membawa 18 pemain guna menjalani dua pertandingan, di hari Sabtu dan Minggu,” jelas Anang Hadi. (cr4/amd)

sumber: pssleman.id

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)