Neutron Yogyakarta

Kontingen Jabar Berhasil Merebut Piala Raja HB X

Kontingen Jabar Berhasil Merebut Piala Raja HB X
KETAT: Kelompok King Halim Stable berhasil menyabet juara pada kejuaraan pacuan kuda Piala Raja Hamengku Buwono X di Gelaggang Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, (12/11).RIZKY WAHYU/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Kuda Queen Thalassa dari Jawa Barat berhasil membawa pulang piala raja dan piala Dinas Pariwisata DIJ pada kejuaraan pacuan kuda Piala Raja Hamengku Buwono X ke-13 tahun 2023 di Gelaggang Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, kemarin (12/11). Queen Thalasa ini berhasil menjadi kuda dan pembalap kuda terbaik setelah bersaing dengan tim lainnya.

Pada posisi kedua disusul kuda Queen Divona yang juga dari Jabar. Posisi ketiga diraih Triple S dh. Noel Sion asal DKI Jakarta. Dari hasil ini, kontingen Jabar memastikan menjadi daerah terkuat dalam kejuaraan pacuan kuda kali ini.
Queen Thalasa adalah kuda betina yang dimiliki Ceng Kwo Kwik dari kelompok King Halim Stable. Atlet yang menungganginya di ajang ini adalah Hanny M Suoth.
Ketua Panitia Penyelenggara Pacuan Kuda Piala Raja Hamengku Buwono X Cup Harsoyo mengatakan, dengan kejuaraan pacuan kuda di Bantul ini diharapkan bisa mencetak atlet-atlet berkuda bertaraf nasional hingga internasional. Selain itu untuk meningkatkan kualitas ternak kuda di DIJ.

“Diharapkan juga dapat menggugah semangat daerah lain, sehingga kejuaraan pacuan kuda pada masa yang akan datang dapat memberikan nuansa berbeda untuk menciptakan pacuan kuda yang menarik dan berkualitas,” ujarnya.
Kejuaraan ini diikuti kuda-kuda yang berasal dari 10 provinsi di Indonesia. Ke-10 provinsi itu adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara dan tuan rumah DIJ.

Baca Juga: 10 Provinsi Ikut Ajang Bergengsi Kejuaraan Pacuan Kuda Derby Piala Raja Hamengku Buwono X Cup ke-13

Menurut Harsoyo, dengan hadirnya kuda-kuda dari berbagai daerah ini menjadi jaminan ketatnya persaingan lomba kali ini. Karena ajang ini juga diyakini sebagai sarana uji coba kuda-kuda dari sejumlah daerah menuju PON di Aceh dan Sumatera Utara 2024.

Kategori yang dilombakan pacuan bersifat perorangan, kelompok ketinggian dan kelompok umur kategori pacu prestasi tingkat nasional non kejurnas. Ada 196 peserta kuda yang terbagi dalam 22 race, antara lain, kelas 3 tahun A/B, 3 Tahun C/D, 2 tahun Perdana A/B, 2 tahun Perdana C/D,extra 3 tahun perdana, kelas A,B,C,D,E,F,G,H,I.

Sementara itu, Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata DIJ Fitri Diah Wahyuni mengatakan, event ini juga termasuk sport tourism. Di mana kegiatan ini juga dapat meningkatkan kunjungan wisata dari berbagai daerah ke DIJ.
“Harapanya ada pergerakan ekonomi dari event ini, sehingga berdampak ke tempat-tempat wisata di DIJ. Dan juga berdampak untuk masyarakat,” tandasnya. (ayu/laz)

Lainnya

Exit mobile version