Neutron Yogyakarta

Hasil CT Scan dan MRI Aman, Masih Pusing Efek Benturan

Hasil CT Scan dan MRI Aman, Masih Pusing Efek Benturan
Augusto Neto.ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Striker asing PSIM Jogja Augusto Neto sempat mengalami benturan keras di bagian kepala dengan Sahrul Reza, saat laga kontra Perserang Serang di Stadion Mandala Krida, Minggu lalu (19/11). Kondisi pemain asal Brasil itu pun sempat dikhawatirkan.

RIZKY WAHYU, Jogja

Sesaat setelah benturan ketika itu, Augusto Neto langsung terbaring sejenak di lapangan. Sekejap para penonton menjadi senyap. Dokter dan fisioterapis tim PSIM segera masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan.

Setelah diberikan pertolongan, pemain asing baru PSIM itu masih bisa kembali bermain. Namun, Neto tak bertahan lama berada. Di menit ke 65, ia ditarik keluar lantaran terlihat merasakan kesakitan di bagian kepalanya. Neto lalu digantikan Yudha Alkanza.

Baca Juga: PSIM Butuh Tiga Poin Untuk Lolos 12 Besar, Kas Hartadi: Tetap Harus Konsentrasi Untuk Meraih Poin Penuh

Menanggapi insisen ini, dokter tim PSIM Jogja Rudolf Noer angkat suara. Menurutnya, kondisi Augusto Neto saat ini sudah membaik. Sudah dilakukan CT Scan dan MRI.

“Hasilnya bagus. Cuma masih ada efek dari benturan itu membuat adanya nyeri yang hilang timbul di bagian pangkal sendi rahang. Hal ini bisa menjalar sampai kepala. Jadi masih ada sedikit pusing-pusing,” ujarnya saat ditemui di Maguwo Football Park, kemarin (22/11).

Rudolf juga menjelaskan setelah insiden benturan itu, Augusto Neto sudah diberikan tindakan. Meski begitu, pemain bernomor punggung 9 itu masih membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. “Sudah diberikan tindakan dan obat-obatan. Namun masih perlu waktu untuk pemulihan,” tegasnya.

Baca Juga: Ketika Krisna Menjadi Bintang Berkat Golnya di Akhir Babak Pertama, PSIM Kalahkan Perserang

Pelatih Kepala PSIM Kas Hartadi menambahkan, kondisi Augusto Neto sudah membaik dan tidak terjadi cedera berarti. Dikatakan, ia hanya mengalami pusing saja setelah laga melawan Perserang itu.

“Neto kemarin benturan. Dia memaksa sebenarnya. Permainannya bagus. Kemarin dia memaksa ingin terus bermain. Tapi gak kuat lagi, akhirnya kami tarik. Dan, kini kondisinya sudah membaik kok,” jelasnya.

Namun untuk untuk pertandingan melawan Malut United FC mendatang, Neto belum bisa dipastikan turun atau tidak. Pelatih asal Solo ini juga masih belum bisa memastikan apakah pemain asing itu bisa dimainkan.

“Semua pemain masih dalam pertimbangan sampai besok hari pertandingan. Mereka akan terus dipantau hingga pagi hari sebelum bertanding,” tandas Kas. (laz)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)