RADAR MAGELANG – Manajemen PSIM Jogja menanggapi soal Penjabat (Pj) Walikota Jogja, Singgih Raharjo yang menggunakan jersey nomer punggung 1 ketika menyaksikan skuad tim Laskar Mataram berlaga di Stadion Mandala Krida, Jogja.
Pihak Manajemen PSIM Jogja langsung merespon dengan meminta maaf kepada para suporter tim Laskar Mataram atas kejadian itu. Baik itu Brajamusti ataupun The Maident.
“Kami menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Brajamusti, DPP, dan seluruh laskar Brajamusti atas kejadian ini. Hal ini merupakan kelalaian dari manajemen. Kami telah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait hal ini,” ujar Direktur Utama PSIM Jogja, Yuliana Tasno (28/11).
Manajemen PSIM Jogja angkat bicara terkait isu “match fixing” yang dituduhkan kepada pihak Manajemen tim Laskar Mataram saat ditahan imbang oleh Malut United FC dengan skor 1-1.
“Kami dari manajemen sangat terbuka apabila memang benar ada bukti valid atas isu tersebut. Kami siap bersama-sama kedua wadah suporter dan pemangku kebijakan sepakbola Jogja membawa permasalahan ini ke ranah hukum demi untuk menjaga nama besar PSIM Jogja. Atas nama PSIM Jogja, saya menegaskan bahwa PSIM Jogja menjujung tinggi integritas dan asas fairplay,” kata Liana.
Dalam laga kontra Malut United lalu, di sisi Timur tribun penonton ada sebuah banner yang bertuliskan “CAH-CAH WES RETI HASILE” dan “Bathi Piro Cik ?”.
Dan banner itu seakan menunjukkan isu terkait pihak Manajemen PSIM Jogja yang menjual pertandingan tersebut yang membuat tim Laskar Mataram tidak jadi menang atas Malut United.
Menurut Liana isu itu membuat situasi tim belakangan ini menjadi tidak kondusif.
Sehingga ke depannya PSIM Jogja sudah bersiap bekerjasama dengan seluruh pihak apabila ke depannya ada tuduhan itu.
Dan saat ini, PSIM Jogja sendiri tengah fokus untuk mempersiapkan tim demi menghadapi laga-laga selanjutnya di lanjutan Kompetisi Pegadaian Liga 2 2023/2024.
“Saat ini fokus kami adalah membawa PSIM Jogja lolos ke Liga 1, harapannya seluruh keluarga besar PSIM Jogja dapat terus bersinergi untuk mendukung hal ini,” tandas Liana. (ayu/bah)
