Neutron Yogyakarta

Ekspektasi Tinggi dari Jajaran Pelatih PSIM jogja untuk Alfriyanto Nico dan Muhammad Fadilla

Ekspektasi Tinggi dari Jajaran Pelatih PSIM jogja untuk Alfriyanto Nico dan Muhammad Fadilla
Keterangan Dua Pemain Baru PSIM Jogja, Alfriyanto Nico Saputro dan Muhamad Fadilla Akbar saat Mengikuti Latihan Rutin Skuad Tim Laskar Mataram. (Dokumen PSIM Jogja)

RADAR MAGELANG – Asisten pelatih PSIM Jogja Weliansyah menilai dua pemain baru Laskar Mataram, yakni Alfriyanto Nico Saputro dan Muhamad Fadilla Akbar mempunyai kualitas yang bagus. Terlebih lagi keduanya pernah bermain di Liga 1.

“Secara kualitas keduanya  sudah  pernah main di Liga 1,” tegasnya, Selasa(5/12/2023). Fadilla dan Nico adalah dua pemain baru PSIM Jogja yang telah resmi didatangkan untuk menutup bursa transfer Kompetisi Pegadaian Liga 2 2023/2024 musim ini.

Alfriyanto Nico didatangkan dari Persija Jakarta. Nico datang ke PSIM Jogja sebagai pemain pinjaman. Pemain berposisi sayap kanan ini adalah pemain muda yang sudah menempa kemampuan sepak bolanya sejak di Persis Solo U15. Lalu dia menempuh pendidikan di SKO Ragunan hingga akhirnya direkrut oleh Persija Jakarta untuk klub juniornya. Setelah memperkuat Persija Junior, Nico dipanggil ke tim utama tim berjuluk Macan Kemayoran itu.

Baca Juga: Dua Pemain Anyar Bertekad Bawa PSIM Jogja ke Liga 1

Sementara, Fadilla Akbar datang ke skuad tim Laskar Mataram sebagai pemain kontrak. Pemain gelandang ini sudah belajar mengolah si kulit bundar sejak di kampung halamannya, Medan. Fadilla bermain untuk Medan Jaya, Medan Utama, Medan Sakti, serta PPLP Sumatera Utara. Kemudian PSMS Medan menjadi klub profesional pertamanya.

Selain bermain untuk PSMS Medan, Fadilla juga pernah berseragam Medan Utama dan PSDS Deli Serdang. Keluar dari kampung halamannya, Fadilla meneken kontrak dengan Rans Cilegon. Setelah membawa klubnya promosi, Fadilla dipinjamkan ke Madura United. Di musim berikutnya, ia kembali dari masa pinjamannya.

Baca Juga: Libur Sepekan, Fisik Pemain PSIM Jogja Terjaga

Kedua pemain ini juga termasuk pemain yang tergabung dalam Tim Nasional Indonesia kelompok umur. Nico termasuk ke Timnas U-20. Sementara Fadilla masuk ke Timnas U-22.

Pada latihan perdana di Maguwoharjo Football Park (MFP), Sabtu (2/12/2023) malam lalu, kedua pemain tersebut juga sudah ikut bergabung dengan para penggawa PSIM Jogja.

“Pemain baru memang sudah gabung. Nico kami rekrut memang buat menambah materi U-21. Nanti bisa kami pakai buat U-21,” kata Weliansyah.

Weliansyah juga mengaku saat ini masih akan melihat perkembangan kedua pemain baru itu. Tenaga mereka diharapkan bisa semakin memperkuat tim Laskar Mataram.

“Ya kami akan lihat perkembangannya kedua pemain itu bagaimana nanti,” tandasnya. (ayu/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)