Neutron Yogyakarta

PSIM Tak Boleh Remehkan Nusantara FC, Data Statistik Tunjukkan Lawan Lebih Produktif

PSIM Tak Boleh Remehkan Nusantara FC, Data Statistik Tunjukkan Lawan Lebih Produktif
UNGGU: Para pemain merayakan gol saat menjamu Malut United di Stadion Mandala Krida, Sabtu (25/11).

RADAR MAGELANG – PSIM Jogja akan melakoni laga lanjutan putaran keduanya kompetisi Liga 2 2023/2024 melawan Nusantara United FC di Stadion Mandala Krida, Rabu (13/12) mendatang. Meskipun sudah mengantongi tiket 12 besar, PSIM dipastikan akan tetap bermain maksimal demi memetik poin penuh.

Baca Juga: PSIM Jogja: Kulo Nuwun 12 Besar 

Laga ini diprediksi akan berjalan ketat. Kedua tim diprediksi bakal tampil maksimal dan tanpa beban. Sebab mereka sudah mengantongi hasil yang berbeda untuk fase selanjutnya.

Laskar Mataram, julukan PSIM sudah dipastikan lolos ke fase 12 besar, lantaran kedua pesaingnya, yakni Persikab Kabupaten Bandung dan Nusantara United FC mengalami kekalahan di laga terakhir mereka.

Baca Juga: PSIM Terbantu Jeda Waktu Yang Panjang

Sementara Macan Dahan Borneo, julukan Nusantara United FC akan melanjutkan sisa laganya di Liga 2 2023/2024 pada babak 16 besar playoff degradasi. Meski demikian laga mendatang diprediksi tetap menarik untuk disaksikan.

Pelatih PSIM Jogja Kas Hartadi meminta anak asuhnya untuk tetap tidak meremehkan lawannya. Bukan tanpa alasan, Kas Hartadi meminta para pemainnya untuk tidak meremehkan Nusantara United FC. Karena dilihat dari statistik gol dan umpan gol, dari 10 laga yang telah dijalani, PSIM Jogja baru mengoleksi 12 gol dan sembilan assist gol. Sementara Nusantara United FC lebih unggul dengan mengantongi 18 gol dan 14 assist gol.

Baca Juga: Saingan Terberat PSIM, Bekasi City Ingin Pastikan Lolos 12 Besar Hadapi PSKC

Asisten pelatih PSIM Jogja Weliansyah mengaku saat akan mempersiapkan pemain Laskar Mataram dengan baik. Sebab menurutnya para pemain harus tetap mewaspadai kekuatan dari Nusantara United FC mendatang. “Yang perlu diwaspadai adalah kehadiran pelatih baru  dan dipastikan akan menjadi tambahan motivasi mereka,’’ tandasnya. (ayu/din).

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)