Neutron Yogyakarta

Mengintip Pemain PSIM Jogja di Momen Malam Tahun Baru, Ada Yang Pergi Nonton Pesta Kembang Api, Ada Juga Yang Melakukan…

Mengintip Pemain PSIM Jogja di Momen Malam Tahun Baru, Ada Yang Pergi Nonton Pesta Kembang Api, Ada Juga Yang Melakukan…
Keterangan, Para Pemain PSIM Jogja - Foto Dokumen PSIM Jogja

RADAR MAGELANG – Bagi sebagian masyarakat, momen pergantian tahun adalah suatu momen yang sangat dinanti-nanti.

Mereka biasanya merayakan momen tahun baru bersama keluarga, rekan ataupun orang terkasih.

Tak terkecuali para penggawa PSIM Jogja.

Pada momen tahun baru 2024 lalu, para pemain Laskar Maratam diberikan kebebasan oleh Pelatih Kepala PSIM Jogja, Kas Hartadi untuk melakukan berbagai aktivitas yang mereka senangi.

Harioni dkk diberi jatah libur latihan oleh sang Pelatih pada 1 Januari 2024 lalu sebagai waktu untuk istirahat para pemain setelah merayakan tahun baru.

Baca Juga: Bingung Ditagih Utang, Pilih Jalan Pintas Rampas Ponsel Orang, Korbannya Ditusuk Delapan Kali hingga Tewas

Striker muda PSIM Jogja, Vengko Armedya dan Pemain tegah, Apriyanto mangaku pada saat momen pergantian tahun 2024 ini, mereka merayakannya dengan menyaksikan pesta kembang api di Ambarrukmo Plaza.

Pada saat tahun baru lalu, kedua pemain ini katanya berangkat bersama dari asrama pemain. Lalu mereka bergabung dengan teman-temannya untuk menyambut tahun baru 2024.

“Saya, Apri, sama teman lain ke Amplaz, lihat kembang api,” ujar Vengko (2/12).

Selanjutnya, Bomber andalan PSIM Jogja, I Nyoman Sukarja juga menikmati momen pergantian tahun dengan menyaksikan kembang api.

Bedanya, Sukarja hanya menyaksikannya dari asrama pemain. “Saya hanya lihat kembang api dari mes saja,” ucapnya.

Baca Juga: Selama Libur Nataru Terjadi 7 Laka Laut di Pantai Parangtritis, Satlinmas Rescue Istimewa Sigap Tak Ada Korban Jiwa 

Namun, sesaat setelah menyaksikan kembang api itu pun Sukarja memilih untuk segera tidur.

Serta, ia pun juga tidak menghubungi keluarganya untuk merakayakan pergantian tahun.

Menurutnya, di Pulau Bali sana sudah terlebih dulu berganti tahun dan anak-anaknya sudah tidur sebelumnya.

Berbeda dengan Sukarja, Ilham Syafri dan Ghulam Fatkur memilih untuk menghabiskan waktu tahun baru dengan tidur di asrama.

Padahal semula, Ilham berencana untuk pergi keluar merayakan tahun baru. Namun hal itu tidak jadi dilakukannya karena mengingat lalu lintas Jogja sangat padat.

“Saya malah tidak sampai lihat kembang api. Soalnya jam setengah 12 sudah tidur. Bahkan sempat terganggu sama kembang api soalnya berisik sekali,” kata Ilham sembari terkekeh.

Baca Juga: Nvidia Luncurkan Versi Modifikasi dari Chip Gaming Canggih

Menurut Ilham, banyak pemain PSIM Jogja yang milih untuk beristirahat ketimbang merayakan acara pergantian tahun.

Sebab jadwal yang padat menjadi pertimbangan para pemain untuk menyimpan tenaganya.

“Kami lebih memilih untuk istirahat. Karena jadwal kami padat. Kami tetap berlatih pada 31 Desember dan harus latihan lagi tanggal 2 Januari nanti,” jelasnya.

Kiper muda PSIM Jogja, Fikri pun juga seperti Ilham. Pemain asal Kotagede ini menghabiskan pergantian tahun dengan tidur di rumah.

Namun bedanya ia tidak sengaja tidur. Padahal sebenarnya ingin juga menyaksikan pesta kembang api.

Baca Juga: Tahukah Kalian, Setiap Tanggal 2 Januari Diperingati sebagai Hari Introvert Sedunia, Ini Tujuannya…

“Duh, saya ketiduran semalam. Padahal ya inginnya paling tidak bisa melihat kembang api dari rumah,” cetus Fikri

Tak hanya itu saja, dua pelatih PSIM Jogja, Ruly Hidayansyah dan Welliansyah juga menghabiskan tahun 2023 dengan beristirahat di asrama.

Malahan, kedua pelatih ini sudah beranjak tidur sejak jam 9 malam. Namun, sebelum tidur, Ruly mengaku melakukan introspeksi atas dirinya selama tahun 2023 silam.

“Tahun baru saya introspeksi diri saja. Saya dan Coach Welly sudah tidur awal jam 9,” tutur Pelatih fisik PSIM Jogja tersebut.

Baca Juga: Idap Panu Berkepanjangan dan Tak Kunjung Sembuh, Tanda Penyakit Apa ?

Begitu pula yang dilakukan dengan pemain belakang Laskar Mataram, Dias Angga. Bek andalan PSIM jogja ini memilih untuk beristirahat dibanding merayakan tahun baru.

Sebab tidak ada agenda yang spesial di pergantian tahun ini. Karena ia tidak bisa merayakannya bersama keluarga kecilnya.

Sementara, striker asing PSIM Jogja, Augusto Neto sangat senang bisa merayakan momen tahun baru di Jogja. Sebab keluarga kecilnya datang dari Brasil.

Malahan, Istri dan anaknya sudah sampai di Jogja pada hari Jumat sebelum pergantian tahun. Augusto bersama istri dan anaknya merayakan tahun baru bersama.

Walaupun para pemain merayakan momen tahun baru dengan cara yang berbeda-beda.

Baca Juga: Berkunjung ke Purworejo, Ini Keinginan Jokowi saat Tak Lagi Menjabat sebagai Presiden RI

Akan tetapi mereka tetap harus terus besiap untuk menghadapi laga pertama di babak 12 besar Kompetisi Pegadaian Liga 2 2023/2024.

Sebab para penggawa Laskar Mataram akan melakukan tur ke Sumatera untuk melakoni pertandingan pertamanya dengan menghadapi tim tuan rumah Seman Padang FC yang akan digelar pada 6 Januari 2024 mendatang di Stadion H. Agus Salim Padang. (ayu/amd)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version