Neutron Yogyakarta

Menilik Peluang PSIM Jogja di Babak 12 Besar Semua Lawan Kami Anggap Berat

Menilik Peluang PSIM Jogja di Babak 12 Besar Semua Lawan Kami Anggap Berat
Pelatih Kepala PSIM Jogja Kas Hartadi. (Rizky Wahyu/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – PSIM Jogja saat ini telah tergabung dalam grup X di kompetisi Pegadaian Liga 2 2023/2024. Di mana dalam grup tersebut, Laskar Mataram akan bertemu dengan tiga tim asal Sumatera. Yakni, Semen Padang FC, PSMS Medan, dan Persiraja Banda Aceh.

Babak 12 besar ini akan bergulir selama dua pekan mendatang. Jika dilihat peluang, PSIM Jogja agak sedikit harus lebih bekerja keras lagi untuk bisa lolos ke babak semifinal.

Sebab, berdasarkan perolehan poin akhir di babak penyisihan grup lalu, Laskar Mataram hanya mampu mengumpulkan 21 poin. Finis di peringkat tiga klasemen grup C.

Baca Juga: Paling Banyak Pohon Tumbang, Dampak Kerusakan Imbas Hujan Angin Kamis Siang di DIY

Sementara Semen Padang FC merupakan pemuncak klasemen grup A dengan perolehan 27 poin.

Sedangkan Persiraja Banda Aceh berhasil mengumpulkan 21 poin dengan menduduki peringkat kedua grup A.

PSMS Medan berada di peringkat ketiga dengan mengantongi total 17 poin.

Baca Juga: Kominfo Tangani Lebih dari 12.000 Kasus Hoaks Sepanjang Tahun 2023, Berikut Isu Hoax Terbesar !

Lalu, secara hitung-hitungan, sebelumnya tiga tim lawan PSIM Jogja itu hanya kalah sekali saja selama dalam babak penyisihan grup awal lalu.

Terhitung, Semen Padang FC berhasil menang delapan kali, imbang tiga kali, dan hanya sekali kalah.

Persiraja menang lima kali, imbang enam kali, dan kalah sekali. PSMS Medan berhasil menang tiga kali, imbang delapan kali, dan kalah sekali.

Dari hasil tersebut, PSIM Jogja hanya lebih unggul dari Persiraja Banda Aceh dan PSMS Medan. Sebab, selama babak penyisihan fase grup awal lalu, Laskar Mataram berhasil mengantongi enam kali kemenangan, tiga kali imbang, dan tiga kali kalah.

Pelatih kepala PSIM Jogja Kas Hartadi tetap menilai semua tim mempunyai kualitas yang merata. Sebab, di fase 12 besar ketiga tim sama-sama berpeluang untuk menjadi juara grup atau lolos ke babak empat besar.

Baca Juga: Ayo Ikut Daftar, Lur! Pendaftar Pengawas TPS di Sleman Masih Minim, Bawaslu Beberkan Penyebabnya

“Kalau saya melihat itu, semua tim mempunyai kualitas yang merata lah. Di Liga Indonesia ini mau di grup Jawa Timur, mau di grup Papua, saya pikir kualitasnya semua merata,” ujarnya (5/1).

PSIM harus melawat ke Pulau Sumatera. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Hariono dkk untuk beradaptasi.

“Kami pasti harus optimis saja. Bekalnya optimis, percaya diri, dan bismillah biar Tuhan juga mendengar,” tegas Kas Hartadi.

Kas Hartadi mengaku semua tim mempunyai kualitias yang sama. PSIM Jogja harus sedikit bekerja lebih keras lagi.

“Ya, semua juga kami anggap berat. Karena kami menganggap tidak ada yang berat dan tidak ada yang ringan. Pokoknya, semua kami anggap berat,” tegasnya.

Baca Juga: Pemda Diminta Awasi Kos-kosan yang Sewakan Kamar Harian

Berbekal pengalamannya saat mengikuti pelatihan lisensi AFC Pro awal Desember lalu, Kas Hartadi menyebut, itu bisa menjadi modal yang positif untuk mengarungi fase 12 besar ini.

“Pengalaman di AFC Pro yang bisa diterapkan di PSIM, ya, semua. Soalnya di Bogor itu kita praktik terus ujian. Dari mulai belakang, tengah, depan jadi semua. Yang paling berkesan, instrukturnya bagus-bagus dan bisa mentransfer ilmu ke peserta. Jadi, modal positif dan banyak ilmu-ilmu baru yang bisa diterapkan,” jelasnya. (ayu)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)