Neutron Yogyakarta

Kebumen Beach Marathon 2023 Dapat Nilai 6,5, Bupati Minta 2024 Digelar Dua Kali

Kebumen Beach Marathon 2023 Dapat Nilai 6,5, Bupati Minta 2024 Digelar Dua Kali
PEMENANG : Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih menyerahkan hadiah juara Kebumen Beach Marathon (KBM) 2023.

RADAR MAGELANG – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto memberikan catatan merah pada gelaran Kebumen Beach Marathon (KBM) 2023. Dia bahkan tak sungkan memberikan penilaian kurang baik akibat beragam persoalan saat pelaksanaan.

“Setelah saya timbang KBM 2023 itu nilainya 6,5. Yang menjadi troubel itu kegiatan pokok,” kata Arif saat penyerahan tropi juara KBM 2023 di Pendopo Kabumian, Sabtu (6/1).

Meski terbilang acara perlu banyak evaluasi, dia bersyukur segala persoalan kini telah terselesaikan. Hal ini setelah panitia menganulir para juara pasca-banyak peserta protes. Ia meminta panitia belajar dari even kemarin agar even berikutnya jauh lebih sukses.

Baca Juga: Masyarakat Kesulitan Pangkas Pohon Rawan Tumbang, Bupati Sleman: Laporkan Kalurahan atau Kapanewon

“Sekalipun nilai 6,5 yang penting exit penyelesaian,” kata Arif.

Arif menjelaskan, gelaran KBM digagas pertama kali sebagai wadah perlombaan para pecinta lari lokal. Sebab, banyak pelari asal Kebumen kerap mengikuti lomba di luar daerah. Berangkat dari hal itu pemerintah daerah kemudian mendorong agar ada kegiatan di Kebumen.

Arif melihat gelaran lari di Kebumen memiliki peluang cukup besar. Terbukti setelah memasuki KBM seri kedua, masing-masing seri diikuti banyak peserta dari luar daerah. Dia meminta agar even serupa digelar secara kontinyu.

Baca Juga: Kota Jogja Terapkan RDF untuk Bahan Bakar Pengganti Batu Bara

“Kalau menyerah tidak jadi apa-apa. Justru sekarang harus terpompa. Kalau bisa 2024 itu dua kali penyelenggaraan,” pintanya.

KBM 2023 ini merebutkan total hadiah ratusan juta. Hadiah tertinggi membawa pulang uang tunai senilai Rp 10 juta. Ini untuk juara 1 kategori 21 K. Sedangkan juara 2 kategori 21 K mendapat Rp 8 juta dan juara 3 sebesat Rp 5 juta.

Pelari asal Bima NTB Sunardin bersyukur panitia telah memfasilitasi dirinya mendapatkan hak atas juara 2 kategori 21 K. Kendati begitu, ia meminta agar panitia belajar dari pengalaman gelaran KBM 2023, sebagai modal even berikutnya.

Baca Juga: Pemkab Bantul Berupaya Optimalkan Lahan Pasir Untuk Pertanian

Menurut Sunardin, pemandangan sepanjang rute KBM cukup indah. Artinya, tidak seperti rute pada even lain. Hal ini yang membuat pelari datang ke Kebumen.

“Saya sendiri merasakan beda dari yang lain. Di sini lebih menantang, alamanya juga bagus, masyarakatnya ramah-ramah. Makanya saya dua kali ikut KBM,” ujarnya. (fid)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version