Neutron Yogyakarta

PSS Sleman Kembali Merekrut Dua Personel Baru, Satu Pelatih Fisik dan Satu Analis Video, Apa Alasannya?

PSS Sleman Kembali Merekrut Dua Personel Baru, Satu Pelatih Fisik dan Satu Analis Video, Apa Alasannya?
KATROL: Pelatih Kepala PSS Sleman Risto Vidakovic di Lapangan Pakem Binangun.

RADAR MAGELANG – Manajemen PT Putra Sleman Sembada (PSS) kembali melakukan perekrutan personel baru. Kali ini Laskar Sembada merekrut pelatih fisik Anel Hidic dan analis video Esad Selimovic.

Bukan tanpa alasan manejemen PSS Sleman melakulan perekrutran tersebut.

Hal itu dilakukan demi mengatrol posisi klasemen PSS Sleman di kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 dan demi meningkatkan performa para pemainnya di sisa laga yang tersisa.

Pelatih Kepala PSS Sleman Risto Vidakovic mengaku, dua orang yang direkrut oleh tim Super Elja tersebut bukanlah orang baru yang bekerja bersama dengannya di sepak bola.

Sebab, jauh sebelum bergabung di staf kepelatihan Laskar Sembada. Coach Anel dan Coach Esad pernah menjadi kompatriotnya ketika menangani klub sepak bola di Bosnia.

“Mereka telah bekerja cukup lama di tim sepak bola profesional di Bosnia. Kedua pelatih tersebut juga telah memegang lisensi UEFA Pro dan A dengan pengalaman panjang berkecimpung di dunia sepak bola profesional,” ujarnya (10/1).

Menurut Risto, peran dari Coach Esad di Laskar Sembada yang mengisi posisi sebagai analis video sangat dibutuhkan. Menginggat posisi tersebut telah lama kosong di tubuh tim Super Elang Jawa.

“Mengenai Coach Esad Selimović, dia membantu saya sebagai analis video. Kami tahu selama ini pekerjaan tersebut saya lakukan sendiri. Saatnya bekerja bersama dan tentunya hal ini meningkatkan kualitas kerja dan taktikal yang lebih baik,” jelasnya.

Coach Esad terakhir berposisi sebagai nanajer di klub Bosnia, FC Olimpik, pada tahun 2019. Ia telah memiliki lisensi UEFA Pro pada tahun 2006.

Sementara Coach Anel akan berposisi sebagai pelatih fisik yang akan berkolaborasi dengan Coach Kartono Pramdhan untuk menangani kebugaran Kim Jeffrey Kurniawan dan rekan.

Pria kelahiran 12 Desember 1983 itu emiliki lisensi UEFA A yang didapat pada tahun 2014. Ia bahkan memiliki gelar master dalam ilmu olahraga dari Universitas Sarajevo, Bosnia.

Klub Bosnia FK Zeljeznicar jadi klub terakhir yang dilatihnya sebelum PSS datang merekrutnya.

“Coach Anel memiliki pengalaman sebagai pelatih fisik yang bagus. Harapannya, mereka mampu mengangkat performa tim PSS secara kebugaran fisik di kompetisi,” tegas Risto.

Setelah melalui libur panjang saat ini para pemain PSS Sleman sudah kembali untuk melakoni latihan rutin. Meski harus mengembalikan kondisi para pemain yang belum seratus persen.

Namun, bagi Risto, dengan kehadiran dua personal baru tersebut. Sebab, mereka dirasa akan sangat membantunya.

“Kami masih punya waktu untuk siap-siap jelang lawan Persikabo besok. Jadi ya kondisi masih oke,” tandas Risto. (ayu)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version