Neutron Yogyakarta
Destinasi Wisata Taman Senja Ngelo, Kapanewon Pleret, Bantul

Menikmati Senja di Pinggir Aliran Sungai Opak

Menikmati Senja di Pinggir Aliran Sungai Opak

BANTUL – Bagi para pecinta senja, Taman Sungai Senja Ngelo bisa menjadi salah satu pilihan wisata favorit. Letaknya di tepi Sungai Opak, Padukuhan Kanoman, Kalurahan Pungkuran, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul. Destinasi wisata tersebut selain menawarkan suasana senja yang syahdu, juga memberikan keindahan alam khas kawasan sungai.

Ketua Pengelola Taman Senja Ngelo Muhammad Arief Yulianto mengatakan, Taman Senja Ngelo memang destinasi wisata yang masih tergolong baru karena didirikan pada bulan Juli 2021 lalu. Tempat tersebut menawarkan sensasi menikmati senja yang syahdu karena berada di sebuah kebun pohon elo yang berada di pinggiran sungai.

Pengunjung di tempat tersebut, akan merasakan udara sejuk sekaligus menikmati keindahan Sungai Opak yang merupakan sungai salah satu sungai terpanjang di kabupaten Bantul. Selain itu, bagi yang ingin menikmati wisata susur sungai pun pengelola juga menyediakan perahu dengan biaya Rp 10 ribu per orang.

Dikatakan Ari sapaan akrabnya, nama Ngelo sendiri diambil dari kata pohon elo yang banyak tumbuh di kawasan tersebut. Menurut sejarah, dulunya Taman Sungai Ngelo dulunya juga merupakan tempat peristirahatan prajurit Kerajaan Mataram setelah penat berlatih untuk menyiapkan peperangan. Lalu karena buka dari pukul 16.00, kemudian tempat tersebut diberi nama sebagai taman senja.

“Kata Ngelo juga diambil dari kata ngelu yang artinya pusing, karena ketika prajurit beristirahat di tempat tersebut yang datang pasti prajurit yang ngelu atau penat karena lelah berlatih,” ungkap Ari kepada Radar Jogja, Jumat (12/8).

Lebih lanjut, Taman Senja Ngelo juga merupakan salah satu destinasi milik masyarakat karena dibuat secara swadaya. Awal dibentuknya destinasi wisata tersebut diketahui bermula dari keinginan masyarakat Padukuhan Kanoman untuk memiliki destinasi wisata sebagai salah satu upaya penggerak ekonomi masyarakat.

Ari menyebut, Taman Senja Ngelo sangat cocok dikunjungi ketika senja dan malam hari. Sebab, lampu-lampu hias yang dipasang di kawasan tersebut akan gemerlap ketika petang datang. Namun jika matahari belum terbenam, pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam dari rimbunnya pepohonan, udara sejuk karena lokasinya jauh dari perkotaan, serta suara fauna dan gemercik air dari aliran Sungai Opak.

Akses menuju lokasi pun cukup mudah serta menyediakan lokasi parkir yang luas. Jika dari pusat Kota Jogja, Taman Sungai Ngelo berjarak sekitar 14 kilometer dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 30 menit. Apabila ingin kesini pengunjung bisa melalui Jalan Imogiri Timur lalu menuju ke arah timur menuju Jalan Tempuran, lokasinya cukup mudah ditemukan karena berada di pinggir jalan.

Walaupun biaya masuknya masih gratis,  tempat tersebut menawarkan berbagai kuliner tradisional dengan spot foto yang instagramable. Pengunjung hanya akan diberikan biaya parkir seikhlasnya serta pembayaran tiket masuk apabila sedang ada konser musik di lokasi tersebut.

“Untuk konser musik cukup rutin digelar di Taman Sungai Ngelo secara live, kami juga menyediakan panggung agar pengunjung bisa menikmati konser secara maksimal,” tandas Ari. (inu/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version