Neutron Yogyakarta
Program Desa Wisata Jadi Alternatif selain ke Candi

Arak-arakan Air Suci Lestarikan Keberagaman

Arak-arakan Air Suci Lestarikan Keberagaman

MUNGKID– Masyarakat di Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur turut melestarikan kebudayaan dan merajut keberagaman. Hal itu diimplementasikan melalui kesenian serta pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bertajuk Pasar Seni Romantisme dalam Keberagaman ‘Ragam Rêgêng Gayêng’, Sabtu (13/8).

Kegiatan ini diawali dengan arak-arakan dengan membawa air suci yang berasal dari tiga sumber mata air di Gunung Gondopurowangi. Kemudian, ketiga air yang diarak tersebut disatukan dalam sebuah kendi sebagai simbol penyatuan keragaman yang ada di Desa Kenalan. Pasar budaya ini semakin meriah dengan adanya hiburan kesenian, workshop membuat kerajinan bambu, kunjungan galeri, dan pasar jajanan dari masyarakat setempat.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Restu Gunawan mengapresiasi antusiasme dan kreativitas masyarakat di Desa Kenalan yang mampu mengembangkan potensi di daerahnya.”Adanya program desa wisata terutama di Kecamatan Borobudur ini diharapkan bisa menjadi alternatif pengunjung yang datang agar tidak hanya mengunjungi candi,” katanya usai pembukaan.

Menurut dia, minat wisatawan yang mengunjungi Borobudur biasanya hanya terpusat ke candi dan stupanya. Dia berharap, program desa wisata seperti di Kecamatan Borobudur ini bisa diselenggarakan secara kontinyu atau berkelanjutan. Oleh karena itu, Restu mengatakan, pihaknya siap untuk memberikan dukungan berupa pendampingan pelatihan maupun pendanaan.

Senada dengan Restu, Bupati Magelang Zaenal Arifin juga mengapresiasi adanya pasar seni di Desa Kenalan. Terlebih, sudah ada 19 desa lain di Kecamatan Borobudur yang mempunyai program desa wisata. Lebih lanjut, dia menilai, program tersebut juga menjadi jembatan untuk bangkit dari pandemi Covid-19 yang sempat mengguncang sektor pariwisata.

Dia menambahkan, meski pandemi Covid-19 belum usai, namun semangat dan usaha untuk bangkit sangat diperlukan. “Terutama untuk mendongkrak sektor pariwisata dan perekonomian yang dalam hal ini cukup berkaitan,” ujarnya. (aya/pra)

Lainnya

Exit mobile version