Neutron Yogyakarta

Festival Prawirotaman, Populerkan Kampung Turis

Festival Prawirotaman, Populerkan Kampung Turis

JOGJA – Pemkot Jogja berupaya memopulerkan kawasan Prawirotaman sebagai kampung turis mancanegara. Festival Prawirotaman yang sempat vakum akibat pandemi Covid-19, kembali dihidupkan. Berbagai pertunjukan kesenian, kirab budaya hingga pameran usaha kecil menengah (UKM) di kawasan ini digelar dalam festival sehari di Jalan Prawirotaman I dan II, Sabtu (27/8).

Pelaksanaan festival berlangsung meriah. Melibatkan berbagai elemen masyarakat, juga diikuti mahasiswa asrama Sumatera Barat dan Kalimantan Barat. Berbagai pagelaran digelar, antara lain, kirab budaya, festival musik, fashion show on the street, tari sintren, dan lain-lain.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja Wahyu Hendratmoko menuturkan, tema kali ini mengangkat ‘Manunggal  Mendunia’ yang dimaknai dengan sinergi yang bersatu dari semua elemen di Prawirotaman. Diharapkan adanya festival yang digelar rutin tahunan ini dapat mendokrak kunjungan wisata Kota jogja. Bukan hanya wisatawan lokal, melainkan juga wisatawan mancanegara (wisman).

Diharapkan festival ini membawa Prawirotaman ke depan semakin mendunia. “Memopulerkan kembali citra kawasan prawirotaman sebagai kampung turis mancanegara,” ungkap Wahyu dalam sambutannya. Kegiatan ini digelar Agustus, bersamaan puncak kunjungan wisman yang biasanya terjadi pada triwulan, Juli, Agustus dan September.

Disebutkan, berdasarkan data statistik Dinas Pariwisata Kota Jogja, data kunjungan pariwisata hingga akhir Juli mencapai 3,9 juta, terdiri atas wisatawan domestik dan wisman. 10-15 persen di antaranya, merupakan wisman.

Wahyu mengatakan, selama pandemi kunjungan wisata di Kota Jogja menurun dari sebelumnya. Kendati begitu, pada semester ini perlahan kunjungan wisata meningkat, mencapai angka pra pandemi. “Pada saat pra pandemi kunjungan wisata mencapai 4-5 juta per tahun. Satu semester tahun ini hingga bulan Juli, angkanya sudah 3,9 juta. Insya Allah sudah mulai normal,” katanya.

Demikian juga target kunjungan per satu semester hingga Juli, telah melampaui target. Dari target semulai 3,6 juta hingga akhir Juli, kini justru 3,9 juta.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jogja Aman Yuriadi Jaya menambahkan, Festival Prawirotaman ke-10 ini digelar secara offline. Diharapkan dapat menghibur dan memotivasi masyarakat lebih bersemangat lagi dalam nguri-uri budaya  dan memajukan pariwisata di DIJ, khususnya Kota Jogja.

Menurutnya, agenda ini bukan suatu yang hadir begitu saja. Tetapi perjalanan panjang sejarah semangat masyarakat di Prawirotaman menumbuhkan sinergi dengan pemangku wilayah dalam memberikan konstribusi besar pariwisata.

Dia berharap Kampung Prawirotaman menjadi satu magnet, daya tarik kawasan pariwisata, mengangkat potensi yang ada dan membawa konstribusi nyata, menumbuhkan roda perekonomian masyarakat setempat. “Kegiatan ini wujud partisipasi dan konstribusi semua pihak mengangkat label manunggal mendunia. Semoga festival terus berjalan baik dan berkelanjutan di masa mendatang,”  tambahnya. (*/mel/laz)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)