Neutron Yogyakarta

Jogja Menari Libatkan 5.142 Penari

Jogja Menari Libatkan 5.142 Penari

SLEMAN – Jogja Menari kembali digelar di Pelataran Syiwa Kompleks Candi Prambanan Minggu (18/12). Melibatkan 5.142 penari dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketua Penyelenggara Jogja Menari Muhammad Romahurmuziy menjelaskan, Jogja Menari dihelat untuk kedua kalinya. Jika dibandingkan 2018, jumlah tahun ini meningkat. “Hanya diikuti lima ribu penari. Kali ini terjauh dari Soppeng, Sulawesi Selatan,” bebernya di sela-sela acara.

Bertajuk Nusantara Harmoni, event ini memperebutkan hadiah total hingga Rp 100 juta. Pelajar dan masyarakat umum yang terlibat itu, memperebutkan juara kategori grup terbaik, penari terbaik, hingga kostum terbaik. “Nusantara Harmoni ini merupakan kombinasi delapan tarian nusantara berikut musiknya yang berasal dari Aceh hingga Papua,” ujarnya.

Romi, sapaannya, mengatakan kegiatan ini digadang-gadang dapat menjadi event berskala internasional. Hal ini terlihat antusias tahun kedua dapat mendatangkan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Terlebih, menurutnya Kemenparekraf juga sudah memberikan dukungan.

Sementara itu pada 2023, Jogja Menari juga sudah mulai direncanakan. Nantinya akan bertajuk ‘Yogyakarta Internasional Dance Festival’. Diharapkan dapat mendatangkan lebih banyak peserta, tidak terkecuali dari seluruh belahan dunia.

Diketahui, event ini digagas oleh Keluarga Alumni Teladan Yogyakarta (KATY). Diselenggarakan kedua kalinya sebagai puncak rangkaian acara Lustrum XIII SMAN 1 Jogja. Tujuannya merawat persatuan dan kesatuan serta melestarikan budaya. “Event ini menjadi persembahan karya alumni SMAN 1 Jogja dalam upaya melestarikan budaya, merawat kebhinekaan, dan mendukung pariwisata,” tuturnya.

Sementara itu, hadir dalam acara Plh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani turut mengapresiasi dan mendukung acara tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut berpotensi diangkat ke skala yang lebih besar. “Nasional sudah dicapai. Tapi belum ada festival tari yang dikemas khusus secara masif. Dan ini bisa diangkat menjadi event internasional,” ujarnya. (lan/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)