Neutron Yogyakarta

Menilik Beragam Potensi di Kalurahan Grogol, Produk UMKM dan Agrowisata Jadi Unggulan

Menilik Beragam Potensi di Kalurahan Grogol, Produk UMKM dan Agrowisata Jadi Unggulan
KREATIF: Warga Kalurahan Grogol, Kapanewon Paliyan menunjukkan salah satu produk UMKM unggulan berupa ecoprint.Dokumentasi Kalurahan Grogol

RADAR MAGELANG – Kalurahan Grogol, Kapanewon Paliyan belum lama ini menerima Tim Verifikasi Desa Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul. Wilayah ini memiliki beragam potensi unggulan.

Lurah Grogol Latip Wahyudi mengatakan Kalurahan Grogol terdiri dari enam padukuhan. Masing-masing Padukuhan Grogol, Tungu, Senedi, Karangmojo A, Karangmojo B dan Padukuhan Grejo.

“Potensi unggulan kami produk-produk UMKM, agrowisata, pertanian dan perikanan,” kata Latip Wahyudi Jumat (17/11).

Kalurahan yang dihuni lebih dari 2.000 jiwa ini terus bersolek. Masyarakat yang tergabung dalam Grogol Flora Flori juga merintis agrowisata tanaman semangka. Di taman pada lahan seluas 1,1 hektare, para pengunjung diperkenankan memetik semangka sendiri. “Tahun ini dua kali panen,” ujarnya.

Diakui, budi daya semangka merupakan hal baru bagi warga setempat. Karena itu pemerintah kalurahan memberikan support secara maksimal. Di antaranya dengan pengadaan bibit, pupuk, hingga air yang diangkat dari sumur bor terdekat.

Baca Juga: Dinkes Gunungkidul Nyatakan Tren Kasus Penyebaran Virus DBD Menurun

“Grogol Flora Flori lokasinya yang strategis. Konsepnya juga bisa menjadi wadah edukasi di sektor pertanian,” jelasnya.

Menurut Latip, agrowisata dinilai tepat mengingat mata pencaharian warga 80 persen adalah petani. Pihaknya meyakini, kerja keras serta kontinuitas dan kekompakan dapat berimbas pada peningkatan nilai ekonomi.

“Kami juga memiliki sejumlah produk UMKM seperti, ecoprint, pembuatan tas, baju dan yang lain,” bebernya.

Menurut dia, berbagai daya dan upaya telah dilakukan termasuk potensi budaya. Baik anak-anak, dewasa, sampai orang tua dilibatkan dalam konteks kesenian. Terbukti potensi seni berhasil dimunculkan.

“Alhamdulillah masyarakat sangat mendukung. Semoga apa yang menjadi harapan pemerintah Kalurahan Grogol dapat tercapai,” ucapnya.

Baca Juga: Puluhan Pelaku Wisata di Gunungkidul Kantongi Sertifikasi Hospitality

Sementara itu, Pengelola Agrowisata Grogol Flora Flori Agus Setiawan mengatakan, warga dibantu dengan kalurahan saling bersinergi. Salah satunya menyiapkan bibit, pupuk, hingga air yang diangkat dari sumur bor terdekat.

“Setiap musim panen pengunjung dipersilakan menikmati buah semangka yang sudah kami potong,” kata Agus Setiawan.

Terpisah, Sub Koordinator Kelembagaan Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Sujarwono mengaku, tengah melakukan verifikasi desa wisata di Kalurahan Grogol. “Akhir tahun ini ada penambahan verifikasi desa wisata, tujuh kalurahan tengah diverifikasi, termasuk Grogol,” rinci Sujarwono.

Nantinya, jika lolos akan mendapatkan Surat Keputusan (SK) desa wisata dari bupati Gunungkidul. Sejauh ini dari total 144 kalurahan, 39 di antaranya telah mengantongi SK desa wisata. “Kemudian rintisan pengelolaan pokdarwis 7 kalurahan, dan akhir tahun ini ada penambahan verifikasi 7 kalurahan termasuk Grogol,” bebernya. (gun/eno)

Lainnya